Peringatan Harlah NU ke-95 di LT Pesantren Luhur Malang; Juga Deklarasi Dukung Syaikh Khalil Bangkalan Menjadi Pahlawan Nasional


JurnalMalang - [Ahad, 31 Januari 2021] Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi yang memiliki dedikasi tinggi terhadap masyarakat. Bukan hanya aspek keagamaan, NU juga banyak berkiprah dalam dunia politik, sosial, pendidikan dan berbagai bidang lainnya. Organisasi yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari ini memiliki kenangan tersendiri akan jatuh bangun organisasi hingga bisa sebesar sekarang mempertahankan Aqidah Ahlussunah wal-Jamaah dan mempertahankan kemerdekaan. Hingga sekarang, Organisasi Nahdlatul Ulama menjadi pemegang rekor tertinggi jumlah anggota terbanyak diantara organisasi Keagamaan yang lain.

Apresiasi atas 95 tahun berdirinya Nahdlatul Ulama’ ini diimplementasikan dalam kegiatan Peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama’ ke-95 bertemakan “Khidmah NU menyebarkan ASWAJA dan menumbuhkan komitmen kebangsaan”  di Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang pada Ahad, 31 Januari 2021. Dipandu oleh Muhammad Risal Habibullah, tepat pukul   20.35 WIB. Acara diawali dengan tahlil dan istighosah yang dipimpin oleh santri Pesantren Luhur yaitu Mas Muhammad Fakhrul Arif. Yang kemudian dilanjutkan dengan Mahallul Qiyam oleh ISHARI kota Malang.



Sebagai wujud kecintaan terhadap negeri, dinyanyikan juga lagu Indonesia Raya , Mengheningkan Cipta, Mars GP Anshor, Mars Banser, dan Lagu Mars Syubbanul Wathon dengan suara lantang dan energik menggema memenuhi cakrawala 3 menara. Seorang tokoh adalah Nahkoda, ucapannya adalah petuah.

Pada kesempatan ini, Gus Danial Farafish selaku Pengasuh yayasan  menyampaikan sejarah singkat Pesantren Luhur yang kini merupakan pesantren Luhur generasi ketiga . “Pesantren Luhur Berdiri atas dasar kongres 2 di Solo yang diterbitkan di majalah NU tahun 1939 yang menyepakati 17 poin salah satunya adalah kewajiban mendirikan pesantren Luhur di seluruh kota”ungkapnya.

Sambutan selanjutnya adalah dari ketua GP ANSHOR PAC Lowokwaru, yakni Bapak Diyan Saikhu Asrori. Beliau begitu mengapresiasi Peringatan Harlah NU yang melampaui ekspektasi beliau. Acara yang direncanakan sederhana, ternyata terealisasi dengan spektakuler. Dalam kesempatan ini, beliau menegaskan bahwa “Anshor dan Banser wajib hukumnya mendukung Agamisme dan Nasionalisme”. Hal ini dikarenakan begitu erat hubungan antara NU dengan sejarah kemerdekaan Negara Indonesia.  Dari GP Anshor beralih kepada  bapaknya GP ANSHOR yaitu ketua MWCNU Kecamatan Lowokwaru, H. Mujib Shovie. Beliau mengungkapkan  bahwa NKRI  tidak lepas dari NU.

“Sejarah membuktikan jika NU lepas dari NKRI maka NKRI akan goyah”, Ungkapnya.

NU semakin menunjukkan kekuatan dan semangat perjuangan nasionalisme dengan deklarasi dukungan kepada Syaikh Mohammad Kholil Bangkalan untuk menjadi Pahlawan Nasional. Deklarasi ini dibacakan oleh Bapak Diyan selaku ketua GP Anshor Kec. Lowokwaru Malang, serta ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh Lora Anshorullah Faruq Dzurriyyah Syaikhona Kholil Bangkalan.

(Sumber: far/pesantrenluhur.or.id).