JurnalMalang - Sebagaimana diketahui saat ini, PMII merupakan salah satu organisasi mahasiswa islam terbesar di Indonesia bahkan Asia. Secara struktural, PMII memiliki jumlah cabang terbanyak di Indonesia di antara organisasi kelompok Cipayung lainnya. Ternyata, sejarah berdirinya organisasi mahasiswa berhaluan 'aswaja' ini juga erat kaitannya dengan peran akademisi dan tokoh nahdliyin asal Malang, Jatim.
Kyai Syahid Wiyoto Ketua Ke-Tiga PC PMII Kota Malang membuka misteri para tokoh pelopor lahirnya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Nasional. Informasi baru ini semakin memperkaya sejarah awal berdirinya PMII.
Lewat video yang tersebar di jejaring Wassap kader PMII, Kyai Syahid Wiyoto menyebut beberapa tokoh yang hampir terlupakan, bahwa mereka punya peranan besar dalam pendirian PMII, diantaranya adalah:
Karim Murtadlo (IKIP Malang-UM)
Niam Shofi (IKIP Malang-UM)
Sjahid Wiyoto (Tarbiyah UNU-Unisma)
Rofiq (Tarbiyah UNU-Unisma)
Firdaus (Tarbiyah NU-Unisma)
Achmad Muhdhor(Tarbiyah NU-Unisma/ Pendiri Pesantren Luhur Malang )
Muhdhor Ahmad(Tarbiyah NU-Unisma)
Ahkam(Tarbiyah NU-Unisma)
Khalid Narbuko(Tarbiyah NU-Unisma) selaku kader muda NU yang waktu itu juga ikut serta dalam pertemuan 13 pendiri PMII di Surabaya dan masih banyak nama-nama lainya yang masih belum terlacak.
Kyai Syahid Wiyoto menyebut, bentang sejarah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dimulai sejak tahun 1960 dan PMII Malang kala itu menjadi salah satu cabang pelopor berdirinya PMII secara nasional, bersama 13 cabang dari 8 daerah di Indonesia.
Foto: tokoh akademisi NU di Malang. Achmad Muhdhor, Tarbiyah NU-Unisma (tanda panah) / Dokumentasi Pesantren Luhur Malang.
PMII Malang yang kini disebut PMII Kota Malang di deklarasikan pada tanggal 17 April 1960 melalui sekitar 15 kader NU yang mengadakan pertemuan di Jl. Brantas (Embong Brantas) kota Malang.
“Peristiwa itu sesaat sebelum mengadakan deklarasi PMII Malang yang bertempat Alun-Alun Bundar Kota Malang”.Pungkas Kyai Syahid Wiyoto.
Berikut Nama-Nama Ketua Umum PC PMII Kota Malang
1960-1965 Sahabat H. Abdul Karim Alwi Murtadhlo
1965 – 1966 Sahabat Slamet Merto
1966-1969 Sahabat EN Sjahid Wiyoto
1969-1971 Sahabat Ghafur Rahman
1971-1972 Sahabat Khusnan Hadi
1972-1974 Sahabat Mu’is Kabri (Deklarator Independensi PMII)
1974-1976 Sahabat Muhrim Badri
1976-1977 Sahabat Roisuddin
1977-1979 Sahabat A. Malik Bahri
1979-1980 Sahabat Tauhid Nor
1980-1983 Sahabat Drs. Suroso
1983-1985 Sahabat M. Rofiq
1985-1988 Sahabat Drs. Damanhuri
1988-1990 Sahabat Abdul Harits Wiryoguno
1990-1991 Sahabat Mas’ud Sa’id
1991-1992 Sahabat Fauzan Alfas
1992-1993 Sahabat Robikin Emhas
1993-1993 Sahabat Ahmad Rifa’i
1993-1994 Sahabat Fauzan Alfas
1994-1994 Sahabat Abdul Jalil
1994-1995 Sahabat Andry Dewanto
1995-1996 Sahabat Abdul Malik Haramain
1996-1997 Sahabat Syukron Fikri
1997-1998 Sahabat Badi’ Zamanil
1998-1999 Sahabat Hasanuddin Wahid
2000-2001 Sahabat Abdussalam
2001-2002 Sahabat Suban Salim
2002-2003 Sahabat Agus Khudori
2003-2004 Sahabat M. Khusen Yusuf
2004-2005 Sahabat Fauzan Fuady
2005-2006 Sahabat Ali Jamal
2006-2008 Sahabat Zaini Mustakim
2008-2009 Sahabat Ferry Firmansyah
2009-2010 Sahabat Fairouz Huda Anggasuto
2010-2011 Sahabat Aliful Ma’arif
2011-2012 Sahabat Iden Robert Ulum
2012-2013 Sahabat Dwi Fitri Wiyono
2013-2014 Sahabat Habiburrahman El-Stiffianni
2015-2016 Sahabat Alif Khafi Nur Naqti
2016-2017 Sahabat M. Faris Abdul Aziz
2018-2019 Sahabat Ragil Setyo Cahyono
2019-2021 Sahabat Sena Kogam. **