Dodi Herardi, Kolonel Bersahaja dari Divisi Infanteri 2 Kostrad

Dodi Herardi bersama Keluarga / Pendiv2
Pendivif2 - Sebagai anggota militer, sosok Dodi Herardi merupakan prajurit yang sangat bersahaja, namun humoris. Sebab itu, dimanapun dia berada, selalu ada keceriaan. Atmosfer kehidupan militer pun tertutupi dengan keceriaan yang dibawanya. Sebagai seorang pemimpin, Herardi merupakan sosok yang bertanggung jawab, perhatian pada kesejahteraan anggota, hingga dimanapun dia berada dan apapun jabatan yang didudukinya, senantiasa mendapat dukungan penuh dari anggota, sesama perwira, bahkan atasan.

Dodi Herardi lahir di Bandung, Jawa Barat, 12 September 1970. Ia besar di daerah Tasikmalaya, menyelesaikan Sekolah Dasar pada 1984, Sekolah Menengah Pertama pada 1987 dan Sekolah Menengah Atas pada 1990. Setelah menyelesaikan pendidikan formal, dia pun mendaftar sebagai Taruna Akademi Militer, dan lulus seleksi untuk mengikuti pendidikan Taruna Akmil pada 1991.

Seusai menjalani penggemblengan di Lembah Tidar, pada 1994 dia dilantik menjadi prajurit TNI dengan pangkat Letnan Dua Korps Infanteri, kemudian mengikuti Kursus Dasar Kecabangan Infanteri pada 1995. Karir militernya dimulai dengan jabatan Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 100 Kodam I/Bukit Barisan, setelah itu dirotasi internal satuan untuk pembinaan karier sebagai Dankima, Pasilog, Dankipan C dan Pasiops Yonif Linud 100.

Selanjutnya pada 2001, dia diperintah menempati jabatan sebagai Pasi Ops Kodim 0106/Aceh Tengah. Setelah mendapat kesempatan mengikuti Sekolah Lanjutan Perwira pada 2003, dia ditempatkan pada jabatan Pabandya Ops Diklat Itkodiklat. Kemudian pada 2006 diangkat sebagai Wadanyonif 402/WP Kodam VI/Diponegoro, lalu dipindahkan lagi sebagai Pabandya Anev DalprogSrendam IV/Diponegoro pada 2008.

Dan pada 2010, dia dipercaya menempati jabatan sebagai Komandan Batalyon Infanteri 142/TWEJ Dam I/Bukit Barisan. Setelah itu, pada 2013, dia ditempatkan pada jabatan Pabandya Progdal Wasgar Spaban1/Ren Sopsad. Pada 2015, Herardi menerima perintah untuk menjabat sebagai Asisten Logistik Kasdivif 2 Kostrad, hingga saat ini. 

Dalam hal kehidupan pribadi, Herardi membangun rumah tangga dengan menikahi pujaan hatinya, Nia Nurmalina, pada 1996. Setahun kemudian, pada 1997, pasangan bahagia itu dikaruniai anak pertamanya, seorang laki-laki, diberi nama Dony Panji NH, kemudian pada 2000 dianugerahi seorang anak perempuan, Nadia Dwi Pertiwi H.

Anak ketiga lahir pada 2005, diberi nama Najwa Azahra H. Dan anak terakhirnya lahir pada 2011, deberi nama Nathiefa Wira Aulia H. Dan buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Kini, si sulung, satu-satunya anak lelakinya, telah diterima sebagai Taruna Akademi Militer. Tentu merupakan kebanggaan tak terhingga bagi keluarga, terlebih sang ayah, karena sang anak bisa mengikuti jejak orang tua.

Namun, ujian, halangan dan cobaan yang dihadapi Herardi dalam mendampingi sang anak mengikuti pendidikan di Akmil, selalu saja ada. Sang anak di diagnosa menderita sakit hernia akibat beratnya latihan selama pendidikan, hingga harus menjalani operasi yang tak cukup hanya sehari atau dua hari untuk kesembuhannya, sedangkan ketentuan di Akmil, seorang siswa yang tidak mengikuti kegiatan belajar selama 4 hari berturut-turut akan dikeluarkan dari pendidikan Akademi Militer.

Sebagai ayah, Herardi pun berikhtiar, berupaya mencari jalan keluar terbaik demi kesuksesan anak. Dengan petunjuk Allah SWT, dia menemukan pengobatan alternatif yang bisa menyembuhkan sang putera dari sakit yang diderita, tanpa melalui operasi.

Kini, doa dan ucap syukur selalu ia panjatkan, demi kesuksesan sang putera. Sehingga pada tanggal 3 November 2016 Dony Panji NH berhasil dilantik sebagai Prajurit Taruna dalam upacara Wisuda Jurit Taruna bersama 758 Prajurit dan Bhayangkara Taruna lainnya, di Lapangan Sapta Marga, Kampus Akademi  Militer, Magelang, Jawa Tengah. (Pendiv2/red1-jm).