4 Tokoh Ini Bertarung di Balik Layar Pilkada Batu??

Empat tokoh yang diperkirakan berperan di Pilkada Kota Batu / net
JurnalMalang.Com - Kota Batu satu-satunya daerah yang menyelenggarakan Pilkada (15Feb2017) di Jawa Timur. Pesta demokrasi di kota wisata terbesar di Jatim ini tidak hanya menjadi arena pemilihan pemimpin yang kelak menduduki "kursi panas" Balaikota Among Tani melainkan juga ajang pertarungan antar kandidat, adu strategi antar timses dan persaingan pengaruh antar parpol untuk merebut sekitar 150 ribu suara rakyat Batu.

Bahkan, berdasarkan realitas politik dan beberapa perbincangan "warung kopi", Pilkada kota Batu langsung atau tidak langsung, melibatkan pengaruh, restu dan gengsi beberapa tokoh politik ring-1 berpengaruh di Malang Raya, yaitu : Eddy Rumpoko Walikota Batu; Rendra Kresna Bupati Malang; Abah Anton Walikota Malang dan Mantan Walikota Malang 2 Periode Peni Suparto alias ebes Inep yang kini non-partisan (Independent).

H. Rendra Kresna, Ketua DPW Partai NASDEM JATIM pasti mengarahkan segenap dukungannya untuk pasangan H. Rudi - Sujono Djonet yang didukung oleh koalisi PAN, NASDEM dan Hanura. Bupati Malang yang setahun lalu mengalahkan Dewanti (PDIP) di kabupaten Malang ini tentu memiliki cara untuk membantu memenangkan paslon Rudi-Djonet nomor urut 1. 

Paslon No.1 /medsos RuSo
Wacana politik yang diusung oleh paslon RuSo ini adalah kepemimpinan "Putra Daerah" dimana keduanya merupakan generasi muda Batu yang berlatar belakang Petani/Wirausaha (Rudi) dan Djonet yang memiliki background Seniman/ Pengusaha Ekraf Nasional. Jika masyarakat Batu mengharapkan pemimpin yang datang dari unsur putra daerah dengan kombinasi Nasionalis - Religius maka pasangan nomor 1 bisa mendapatkan dukungan luas dari rakyat Batu.

Eddy Rumpoko, merupakan Walikota Batu saat ini. Sebagai kader PDIP dan suami Dewanti, jelas memberikan restu dan dukungannya kepada Pasangan nomor urut 2, Dewanti Rumpoko - Punjul Santoso. Dalam Kapasitasnya sebagai elit banteng maka sudah pasti ER all out membantu memenangkan paslon no urut 2 yang mengusung tema besar "Kerja & Mengabdi" serta "Menjaga & Melanjutkan Keberhasilan Pembangunan Kota Batu" yang sejauh ini dipandangnya berhasil. Salah satu faktor penentu kemenangan paslon Dewanti-Punjul terletak pada sejauh mana tingkat kepuasan rakyat Batu atas kinerja ER selama 9 tahun memimpin kota Batu. 

Paslon No. 2 /sahabatdewanti
Bila timses ER mampu meyakinkan rakyat Batu bahwa selama kepemimpinan ER kota Batu yang dulunya 'sepi' kini menjadi kota yang paling semarak dan berkembang di Malang Raya dengan dikunjungi sekitar 3 juta wisatawan setiap tahunnya (beserta capaian lainnya), maka peluang Paslon 2 akan sangat besar untuk melanjutkan misi politik PDIP di kota Batu. Faktor lainnya adalah pada komitmen pemenangan dari koalisi pendukung yaitu Gerindra dan Golkar.

Abah Anton, Walikota Malang yang secara fenomenal memenangkan pertarungan sengit di kota Malang 3 tahun silam kini mengukuhkan posisinya sebagai ketua PKB Kota Malang. Abah Anton yang terkenal dengan slogan "Peduli Wong Cilik" ini masuk dalam jajaran tokoh 'hijau' yang berpengaruh di kalangan Nahdiyin dan menjalin hubungan erat dengan kaum abangan. Sesuai dengan garis dan kebijakan kepartaian, maka sudah tentu Abah Anton akan memberikan restu dan dukungannya kepada paslon yang diusung oleh PKB bersama Partai Demokrat, yaitu Gus Din - Angga. 

Paslon No. 3 / medsosGusDin
Tema utama yang usung koalisi berbasis Santri-Nasionalis ini adalah kepemimpinan yang bersih, berintegritas dan bebas dari korupsi; oleh karena itulah Batu akan Bahagia. Tema tersebut memang layak disuarakan oleh pasangan ini selain karena masyarakat sangat merindukan pemimpin yang jujur dan bersih, juga citra bersih bisa terbentuk dari sosok Gus Din yang merupakan pemuka agama. Jika paslon nomor urut 3 ini berhasil meyakinkan rakyat Batu akan integritas kepemimpinan ulama yang layak dipercaya, maka paslon ini dapat mendulang suara besar dari kalangan yang merindukan figur ulama pertama akan menjadi pemimpin di kota Batu bersama sosok Angga sebagai pemuda asli Batu yang berhaluan nasionalis.

Peni Suparto, atau akrab dipanggil ebes Inep merupakan mantan Walikota Malang 2 periode (2003-2013), disebut-sebut mengarahkan dukungannya kepada paslon independen Abdul Madjid - Kasmuri. Dukungan ebes Inep kepada paslon nomor urut 4 ini tidak hanya karena sama-sama tidak memiliki partai (Pak Inep dulunya Ketua DPC PDIP Kota Malang namun thn 2012 dipecat karena berani melawan kebijakan DPP) tetapi juga konon Madjid paling sering menjalin silaturrahmi/ sambung dulur dengan tokoh nasionalis senior GMNI ini. 

Paslon No. 4 / medsos DulurMadjid
Pada Pilkada 2012 lalu Madjid yang juga maju melalui jalur independen secara mengejutkan menjadi runner up Pilkada dengan perolehan suara lebih dari 25 ribu suara (kalah dari Eddy Rumpoko - Punjul yang meraih 46.724 suara atau 44,7%). Jika saja paslon nomor 4 ini mampu meyakinkan pemilih bahwa dirinya tidak memiliki beban untuk membiayai/membesarkan Partai sehingga bisa total bekerja untuk rakyat Batu maka berpeluang meraup suara besar dari rakyat Batu yang relatif bertipikal mandiri dan tidak fanatik pada parpol. Potensi kemenangan Madjid-Kasmuri yang juga asli Batu ini terletak pada kemampuannya memainkan sentimen "anti" Partai dengan menyasar pemilih apatis (yang biasanya golput) untuk mendukung dirinya yang tidak berpartai. Apalagi jika ebes Inep bisa membantu menggalang 'investor' untuk membackup paslon yang kekayaannya paling tipis di antara paslon lainnya ini.

Demikian sekilas analisa menjelang Pilkada Kota Batu 2017. Semua dikembalikan kepada rakyat kota Batu. Siapapun yang didukung dan dipilih, yang terpenting memberikan yang terbaik untuk masyarakat kota Batu. (Red1-jm).