JurnalMalang - Pria yang akrab dipanggil Cak No Drum tentu tak asing lagi bagi Arek Ngalam, terutama sesama pecinta klub Sepak Bola Arema di tribun Gajayana, Kanjuruhan maupun di laga-laga away.
Cak No tidak hanya menunjukkan kesetiaannya mendukung tim kebanggaan Bumi Arema tersebut dalam waktu yang lama, namun juga kreatif dan atraksinya mampu membangkitkan semangat puluhan ribu penonton di tribun maupun jutaan penonton di siaran live TV, YTube maupun aplikasi streaming. Suara dentum drumnya yang menggetarkan stadion, mengandung semangat, optimisme, loyalitas dan persatuan. Salam Satu jiwa... A.R.E.M.A..
Namun kini, sang legend Drum tribun tersebut sudah tiada. Sudah duluan berangkat menghadap Sang Khalik, Tuhan Yang Maha Esa.
Cak No tidak akan lagi bersama kita di tengah gegap gempita stadion, tidak akan lagi menabuh drum dikala tim kebanggaan meraih kemenangan. Dan semoga akan digantikan drummers lain yang memiliki semangat loyalitas pada tim seperti Cak No.
"Hari ini kita kehilangan salah satu tokoh dalam perjalanan besar Arema dan Aremania, Cak No Drum. Duka mendalam kami sampaikan, semoga amal ibadah almarhum diterima disisiNya" tulis akun twitter @aremafcofficial pada 6/2/2022.
Selamat jalan Cak No 🦁🥁💙 Tabuhan drum itu akan selalu kami rindukan. #solidarity #aremafc #aremania #SalamSatuJiwa, lanjutnya.
Tokoh senior yang tidak asing lagi di dunia penyiaran, olahraga sepakbola Malang Raya, Ebes Ovan Tobing juga menyampaikan ungkapan belasungkawanya.
"Cak No selamat jalan.
Nuwus obrolan positif ttg Arema, ternyata 2021 adalah perjalanan terakhir kita bersama di satu kendaraan. Dari Gajayana ke Kanjuruhan lalu dentuman bass drum nya juga terdengar di stadion lain, cak No bertahan dgn pilihan hatinya Arema Fc. #caknondisiki" tulisnya melalui twitter @OvanTobing.
Demikianlah hidup. Semua berputar, berganti dan berubah. Tiada yang abadi di dunia kecuali perubahan itu sendiri, dan tentunya sesuai kehendak Pemilik Kehidupan. **