Ramai Bursa Penjaringan Pilkada Kota Malang; Tapi Semua Menunggu Langkah Banteng

Ilustrasi kursi kekuasaan : sentralone
JurnalMalang - Semua partai yang ingin tampil pada Pilkada kota Malang 2018 ramai - ramai membuka pendaftaran bacalon Walikota - Wawalikota. PKB yang rencananya mengusung Abah Anton berhasil menjaring lima bacalon Wawali, termasuk dari tokoh Demokrat. 

Partai menengah seperti Gerindra dan PPP juga sudah menjaring para bacalon. Beberapa parpol sengaja tidak melakukan tahapan pendaftaran karena dimungkinkan langsung bergabung koalisi dengan kandidat/parpol yang dipandangnya terkuat.

Semua kemeriahan bursa pencalonan Walikota / Wawalikota Malang di atas dipastikan tidak akan sampai pada tahapan penerbitan rekomendasi PasLon sebelum ada kepastian sikap final PDI Perjuangan. Dengan kata lain, sikap politik akhir PDIP menjadi faktor utama menentukan peta persaingan merebut kursi panas Balaikota Malang.

Siapakah yang bakal direkom PDIP? dan Apakah Banteng akan merekom satu paket Paslon internal (Peserta Penjaringan PDIP) ataukah skenario N1-PDIP + N2 Parpol Koalisi? Semua ini masih diproses dan menunggu perintah pusat. 

Jika didasarkan pada mekanisme, sebagai satu-satunya Partai yang bisa mengusung pasangan calon (karena memiliki 11 kursi) DPP PDIP dimungkinkan menerjunkan rekom satu paket dari peserta penjaringan yang beberapa hari lalu menuntaskan fit and proper test di DPD. Ketiga kandidat N1 tersebut (Sutiaji, Gandung Rafiul NH dan Wahyu Eko Setiawan) tengah menunggu jadwal panggilan psikotes di 'mabes' Banteng Jakarta.

Dua pertanyaan di atas yang belum bisa dijawab, menjadi penyebab partai-partai akan menunda keputusan rekomendasinya: menantang atau sebaliknya bergabung PDIP. Hal ini mengindikasikan banteng bakal mendapat banyak (calon) kawan koalisi yang sabar menunggu atau sebaliknya calon lawan politik yang siap mengeroyoknya dengan koalisi besar. (red1).