Dompet Dhuafa Gulirkan Aksi Peduli Dampak Covid-19: dari Pemberdayaan UMKM hingga Bantuan ke Disabilitas


JurnalMalang
 - Meningkatnya angka pasien positif Corona terus bertambah. Bukan hanya jumlah positif Covid-19 yang meningkat, dampak yang dirasakan masyarakat juga semakin terasa berat.Wabah Covid-19  menyebabkan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) naik signifikan.(Kamis, 17/09)

Corona membawa dampak multi lintas pada seluruh aspek kehidupan umat manusia tanpa memandang status gender, usia, kewarganegaraan, kebangsaan, keyakinan dan ideologi.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan akan terjadi pertumbuhan tingkat kemiskinan menjadi 10,63 persen akibat pandemi virus corona (Covid-19). Dengan demikian, total penduduk miskin diproyeksi bakal meningkat dari 24,79 juta orang menjadi 28,7 juta orang.

Menduduki peringkat kedua Provinsi Jawa Timur jumlah pasien Covid-19 setelah DKI Jakarta. Provinsi Jawa Timur, Mengakibatkan membutuhkan bantuan serta dukungan dari masyarakat dan semua pemangku kebijakan agar menghasilkan solusi yang holistik, terintegrasi, dan komprehensif.

Sebagai wujud konkret dalam meringankan beban masyarakat terdampak, Dompet Dhuafa Jawa Timur mengajak masyarakat untuk ikut dalam gerakan Aksi Peduli Dampak Corona (APDC). Aksi Peduli Dampak Corona diinisiasi oleh wartawan  senior sekaligus ketua pembina Dompet Dhuafa, Bapak Parni Hadi. Program ini juga merupakan bukti nyata pengamalan Pancasila untuk cinta sesama

"Gerakan Aksi Peduli Dampak Corona diharapkan menjadi program multiguna. Mustahik dilibatkan untuk produktif, bisa memiliki ketahanan pangan skala keluarga, bantuan usaha mikro untuk masyarakat kurang mampu secara perorangan sehingga masyarakat kurang mampu bukan hanya menerima melainkan ikut produktif bekerja sebelum menikmati hasilnya.", Ujar Kholid Abdillah, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Timur.

Untuk tahap awal, akan digulirkan program perikanan nila, domba atau kambing, perkebunan, bantuan modal UMKM dan bantuan pangan untuk kelompok rentan atau disabilitas di kawasan Bumi Maringi Peni (BMP) Pujon, Kabupaten Malang.Adapun program-program yang akan digulirkan fokus pada ketahanan pangan dan ekonomi dengan konsep padat karya multiguna.

"Saya dulu bekerja menjaga villa, semenjak pandemi saya dirumahkan. Saya buka warung kelontong. Bantuan ini seperti hujan yang turun di musim kemarau, sangat saya tunggu. Terima kasih semua donatur Dompet Dhuafa."ucap Nurul, salah seorang penerima manfaat.

Dompet Dhuafa bersama mitra-relawan, donatur dan cabang kantor di seluruh Indonesia, terdorong untuk membantu masyarakat yang terdampak langsung maupun tidak langsung akibat wabah tersebut.Tentu saja, APDC Butuh banyak pihak yang terlibat agar banyak donasi terkumpul, sehingga banyak masyarakat kurang mampu yang bisa terlibat dalam program ini. **