Visioner! SMK NU Miftahul Huda Kepanjen Menjadi Salah Satu Pionir Sekolah Dengan Teknologi VR

©smk.nu.mh.kepanjen
JurnalMalang - 27 November 2019 - SMK NU Miftahul Huda yang berlokasi di Kabupaten Malang, tepatnya di Kepanjen adalah satu dari beberapa sekolah yang mempunyai visi besar bagi pendidikan dan tekad kuat untuk mewujudkannya. 
Sekolah yang dikepalai oleh Imam Arifin, S.Pd.I ini seakan tidak mau tertinggal dalam hal teknologi dan inovasi. Sebagai salah satu sekolah rujukan nasional, SMK NU Miftahul Huda mulai menerapkan teknologi Realitas Maya ( Virtual Reality ) dalam proses kegiatan belajar-mengajar.
SMK NU Miftahul Huda memulai pelatihan pembuatan bahan ajar berbasis Virtual Reality pada bulan Agustus 2019. Bekerja sama dengan Millealab, sebuah perusahaan rintisan dari Indonesia yang fokus pada teknologi Virtual Reality untuk pendidikan, SMK NU Miftahul Huda memperkenalkan teknologi VR kepada para guru dengan metode yang mudah, murah, dan menyenangkan.
Andes Rizky sebagai Managing Director dari Millealab dalam presentasinya di SMK NU Miftahul Huda menerangkan dengan menggunakan VR para guru dapat membuat banyak simulasi materi ajar yang selama ini sulit untuk dijelaskan kepada murid-murid. Selain itu, penggunaan teknologi VR dalam pengajaran dapat meningkatkan konsentrasi peserta didik hingga enam kali lipat berdasarkan penelitian dari Universitas Saga, Jepang. Teknologi VR juga sangat cocok dipakai di negara yang mempunyai tingkat desentralisasi fasilitas pendidikan yang rendah seperti Indonesia. Dengan VR, investasi alat peraga dan laboratorium dapat ditekan hingga 90% sehingga pemerataan fasilitas alat peraga dapat dengan mudah dicapai.
SMK NU Miftahul Huda menggunakan perangkat lunak VR berbasis cloud buatan anak negeri bernama Millealab, yang dikeluarkan oleh sdwfs. Shinta VR merupakan perusahaan pionir pengembang konten VR dan terdepan di Indonesia yang memanfaatkan secara optimal teknologi VR untuk semua lini industri. Saat ini Shinta VR telah mempunyai produk VR platform berbasis cloud yang berisi ribuan asset 3D, VR drag & drop interaction panel yang membuat semua guru dapat membuat bahan ajar berbasis VR dan juga bahan pengujian berbasis VR tanpa koding, laptop mahal, dan render yang memakan waktu lama.
“Dengan menggunakan software ini, para guru dapat membuat konten bahan ajar berbasis VR sendiri tanpa harus melakukan programming dan tanpa harus memiliki komputer dengan spesifikasi tinggi. Jadi teknologi VR yang sampai saat ini dikenal susah dan mahal, menjadi sangat mudah dan murah,” jelas Andes.
Hingga saat ini Millealab telah diakses oleh lebih dari 900 guru di lebih dari 300 sekolah di Indonesia melalui program workshop VR yang bekerja sama dengan banyak pihak seperti SEAMOLEC, IGI (Ikatan Guru Indonesia) dan sebagainya. Salah satu kegiatan workshop VR yang dilakukan bulan ini berlokasi di SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo Malang. 

Pelatihan teknologi VR di sekolah ini sangat direspon sangat positif oleh para guru dan siswa. Mereka sangat antusias mempraktekkan penggunaan VR ini dalam proses kegiatan belajar-mengajar dan mempunyai harapan besar Millealab juga dapat segera diaplikasikan di sekolah ini.

“Ini sudah menjadi visi kami untuk memberikan solusi teknologi Virtual Reality untuk pendidikan di Indonesia. Harapan kami kedepannya semoga kami dapat terus menebar manfaat bagi pendidikan di Indonesia dan mewujudkan edukasi 4.0 sesuai arahan Kemdikbud ada di sini, bersama Millealab,” pungkas Andes. ®001