Donald Trump Bongkar Mega Skandal "Presiden Obama Ternyata Dalang di Belakang ISIS"

Donald Trump / qz.com
JURNALMALANG, Manca - Donald Trump membeberkan informasi yang diyakini sebagai konspirasi terbesar abad ini: di belakang teroris garis keras ISIS ada peran utama yang dimainkan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dan Hillary Clinton. Tanpa basa basi dia menuding ISIS hanyalah boneka yang didirikan Obama dan Nyonya Clinton.

Pada saat sebagian orang menganggap ini sekedar intrik atau psywar Trump sebagai capres yang tengah menghadapi Hillary Clinton dari Partai Demokrat, Trump kembali menegaskan kesungguhan kata-katanya, bahwa persekongkolan ISIS-Obama-Hillary adalah fakta!

"ISIS menghormati Obama, itu karena dia adalah pendirinya. Barack Hussein Obama yang menciptakan ISIS. Dan saya menyatakan co-founder-nya adalah si 'jahat' Hillary Clinton," beber Trump sebagaimana dilansir Guardian, (11/8/2016).

Tak mau disangka sebatas beretorika Trump berulang mengatakan : "Dia adalah pendiri ISIS. Dia pendirinya! Dia pendiri ISIS." Pengusaha yang barusaja memenangkan konvensi Capres Partai Republik ini bukan sedang bercanda, bahwa "kemesraan" antara gerombolan yang mengatasnamakan Daulah Islam (Islam State) dibawah komando mantan Panglima Tentara Iraq (era Saddam Hussein), Abubakar Al-Bagdadi dengan koneksi Obama adalah salah satu bagian dari skandal besar yang menampar wajah negara Adidaya ini.

Konvoi mewah; ISIS merupakan geng teroris paling borjuis di dunia / net
Terutama yang menyangkut citra dan wibawa Amerika sebagai polisi dunia, mustahil Trump bicara tidak berdasarkan data. Penarikan militer USA di Iraq di masa Obama misalnya, membuat negara itu semakin kacau dalam konflik dan ini "sengaja" memberi ruang strategis bagi tampilnya ISIS di panggung kejahatan, meneror hingga Syiria dan bahkan seluruh dunia.

Trump mencurigai gerakan ISIS yang ingin menumbangkan Presiden Assad di Suriah adalah bagian dari "proyek" jahatnya ISIS - Obama - Hillary. Diungkapkan pada dua momentum terbuka oleh Trump sudah cukup menjadi bukti begitu seriusnya Trump membongkar misteri kebusukan Amerika di bawah kekuasaan Obama.

 Dalam sebuah wawancara khusus, Trump kembali menegaskan tanpa sedikitpun keraguan bahwa ISIS adalah megaskandal yang melibatkan Presiden Obama dan Hillary Clinton.

"No, I meant he's the founder of ISIS," Trump said. "I do. He was the most valuable player. I give him the most valuable player award. I give her, too, by the way, Hillary Clinton." Kata Trump sebagaimana dilansir portal internasional cnn.com.

Apabila tudingan Donald Trump di atas benar adanya, maka pemahaman masyarakat dunia terkait eksistensi ISIS patut ditinjau ulang. ISIS telah menebar teror, membantai musuhnya dengan cara yang paling sadis, melanggar semua hukum Langit dan hukum Bumi, tetapi anehnya hingga hari ini ISIS masih eksis, berjaya bahkan bisa membangun jaringan teror di berbagai belahan bumi dalam waktu yang relatif singkat.

Semoga dengan keberanian Trump mengungkap skandal jahat ini bisa makin membongkar relasi antara teroris yang mengatasnamakan Islam dengan elit kekuasaan Amerika yang tak pernah lepas dari kontroversi. Jika Donald Trump nanti menjadi Presiden USA mengalahkan rivalnya Hillary, dapat dipastikan ISIS akan tamat berserta sekongkolannya di gedung putih. (jm1/lg).