Komunitas Keroncong Malang (PAMORI MALANG RAYA) dan UKM BLERO UM (Masih) Setia di Jalur Tradisi

JurnalMalang - Studio 1 RRI Malang malam itu penuh dengan pengunjung dan undangan, yang antusias menyaksikan penampilan musik Keroncong dari Paguyuban Artis dan Musisi Keroncong RI (Pamori) Malang Raya dan juga penampilan atraktif UKM Blero UM yang unjuk kebolehan dalam seni tradisional kentrung. 

Sebanyak 10 penyanyi keroncong terbaik yang meraih juara dalam Lomba Aneka Lagu dengan Musik Keroncong yang dihelat selama 4 minggu sebelumnya, juga hadir menerima piagam penghargaan dari RRI Malang dan Pamori Malang, dan menyumbang lagu yang langsung mengudara di ruang dengar rakyat Malang yang rindu akan musik2 lawas. Mimbar budaya masih ada.


Adalah RRI Malang yang selama ini konsisten dalam mewadahi musisi keroncong untuk tampil secara rutin setiap selasa malam menyapa penggemarnya di Malang Raya. Sepanjang bulan April lalu Radio yang memiliki rating pendengar tertinggi di Malang ini bekerjasama dengan Pamori Malang Raya dalam menyelenggarakan lomba menyanyikan lagu dengan iringan musik keroncong. Tak kurang dari 54 orang memeriahkan lomba berkompetisi menjadi yang terbaik. Lomba ini juga sekaligus sebagai even budaya memeriahkan HUT 1 Abad Kota Malang -sebuah kado gratis untuk kota Malang dan juga Pemkot yang biasa menghabiskan dana ratusan juta di even hura-hura perayaan 1 abad. Acara yang bersahaja namun penuh makna ini bahkan tidak dihadiri oleh pejabat Pemkot.

Dan akhirnya tampil 10 orang juara yang pada selasa malam (20/05/2014) tampil menghibur penggemar keroncong Malang Raya dalam iringan keroncong OK. Gita Pamori yang merayap via udara Bumi Arema yang sejuk. Tiga jam berlalu, tak terasa bahwa malam sudah hampir di ujung, keroncong terus mendayu-dayu, sesekali dalam iringan syair modern namun lagu tetap kultural.

Keroncong, adalah kesenian tradisional Nusantara, kekayaan lokal yang masih kita miliki ditengah kepungan arus seni modern yang menghentak hampir di semua sudut kehidupan. Gairah Keroncong di Malang sesungguhnya masih ada bahkan trendnya meningkat, seiring dengan dukungan media seperti RRI Malang dan juga kesetiaan Pamori dalam menjaga eksistensi Keroncong. Selama masih ada pihak yang peduli dan terus berusaha agar seni lawas ini eksis maka masa depan musik Keroncong akan cerah dan pasti mengalir dalam jiwa generasi dan masyarakat.

Di tengah apatisme generasi muda seperti mahasiswa terhadap musik tradisional yang terlena oleh gegapgempita musik modern, dari Universitas Negeri Malang (UM) tampil sekumpulan mahasiswa yang berada di bawah payung UKM Blero yaitu suatu unit kegiatan mahasiswa yang konsen pada seni-seni tradisional, yang ikut memeriahkan acara on-air di studio 1 RRI Malang sebagai bintang tamu yang mengusung tema "No Golput Coblos Yes". Mereka tidak hanya menampilkan seni dalam citarasa tradisi yang menarik namun juga membawa pesan moral bahwa kita semua harus bersatu dan harus menyalurkan aspirasi politiknya dengan baik, maka demokrasi tanggal 9 Juli nanti pasti akan berkualitas. Yess, lanjutkan...