Heri Cahyono Ungkap Strategi Baru Percepatan Pembangunan dan Transparansi Publik untuk Kota Malang Berdaya Saing


JurnalMalang, Kota Malang - Kemajuan Kota Malang menjadi harapan semua orang, khususnya warga Kota Malang. Banyak tokoh calon pemimpin daerah yang menyampaikan ide gagasannya namun tidak banyak yang sesuai dengan konteks kekinian, yang senafas dengan karakter "mbois" Malangan.

H. Heri Cahyono, atau akrap disapa Sam HC, sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Malang Raya. Dari perjalanannya menatap kesuksesan sebagai wirausaha muda sukses, ia merintis dari bawah. Setelah menggapai puncak, ia tetap berada di tengah realita kehidupan masyarakat: membangun jejaring sosial untuk pemberdayaan, mendirikan lembaga pendidikan yang berbasis imtaq dan iptek. 

Melewati rintangan, menempuh ujian hidup dengan gemilang, menjadi pengusaha dengan tetap andhap ashor, HC tidak melupakan tanggungjawab sosialnya: aktif mengabdi untuk Bumi Arek Malang tercinta. Inilah ciri dan karakter Mbois Genaro Ngalam yang sejak dulu menjadi kebanggaan kolektif masyarakat.

Ketiba tiba saatnya Sam HC akan memperluas dataran juang, didukung untuk maju menjadi pemimpin, calon terkuat Wali Kota Malang pada pilkada 2024 mendatang, ide-gagasan Sam HC kini dipaparkan secara luas agar menjadi narasi pembangunan yang bisa didiskusikan secara terbuka. Ketika kiprahnya di sektor bisnis dan pembangunan SDM sudah teruji, maka potensi menghantarkan Kota Malang bangkit menjadi "mercusuar" daerah yang berdaya saing sudah di depan mata.

Pertama, pemimpin harus mampu berpikir dan bertindak beda di tengah  mereka yang umumnya masih bergaya konvensional, "Saya bertindak out of the box," kata Heri Cahyono, sebagaimana dikutip dalam post laman media sosialnya (4/11). 

Pola out of the box atau keluar dari pakem akan membuka peluang bagi lahirnya gagasan baru, cara baru, kreativitas baru, dan arahnya adalah perubahan ke arah yang lebih maju. Out of the box juga mengedukasi dalam hal perubahan mindset dari yang kaku, sempit menjadi lebih luas, berkembang dan kreatif sesuai perkembangan zaman.

Pembangunan Kota Malang yang sejauh ini dipandang masih stagnan, minim inovasi padahal era sudah mengarah ke Society 5.0, memerlukan strategi baru dan terobosan visioner dalam rangka percepatan kemajuan dan pendekatan pelayanan publik.

Kedua kompetensi pemimpin menjadi salah satu faktor keberhasilan. Pendekatan manajemen dan enterpreneurship adalah salah satu kunci kemajuan, yang selama ini belum diterapkan pemerintahan di Malang. "Orang berbasis manajemen ketika mengerjakan sesuatu itu ada ukurannya, ada targetnya. Kesuksesan pekerjaan itu by target," lanjut Sam HC.

Kesuksesan daerah bukan asal mampu menghabiskan APBD. Ukurannya bukan karena besarnya penyerapan anggaran daerah. Melainkan pada target yang dicapai. Misalnya, suksesnya program pendidikan bukan diukur pada seberapa besar serapan anggaran pendidikan, melainkan seberapa tinggi target yang dicapai: mulai dari kualitas SDM, sarana prasarana pendidikan, guru dan prestasi yang dicapai.

Ketiga transparansi secara penuh. Baik transparansi anggaran, kebijakan hingga evaluasi yang harus disampaikan secara jelas ke masyarakat. Hingga saat ini tidak semua masyarakat mengetahui kebijakan anggaran, proyek-proyek, target pembangunan berdasarkan pagu anggaran di masing-masing OPD. 

Sam HC memiliki komitmen untuk menggelar keterbukaan informasi secara penuh: mulai dari program pembangunan hingga APBD ke masyarakat luas. Salah satu instrumen pendukung transparansi adalah memperkuat sistem e-government, yang memudahkan masyarakat mengakses seluruh informasi dan layanan publik.

"Konsen pada pembangunan manusia," adalah salah satu terobosan baru yang digagas Sam HC, yang akan beriringan dengan pembangunan lainnya. Sebagaimana frasa yang sudah akrab dengan bangsa Indonesia, "bangunlah jiwa nya bangunlah badannya". Penguatan SDM, pemberdayaan masyarakat akan menjadi prioritas pembangunan Kota Malang.

Dengan potensi sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur, jumlah penduduk yang hampir 1 juta jiwa dan keberadaan puluhan Perguruan Tinggi, sudah seharusnya Kota Malag menjadi kota berdaya saing, skala regional, nasional hingga internasional. Pada saatnya nanti, segala ide dan produk yang datang dari Kota Malang tidak hanya memiliki daya saing namun juga akan diadopsi, direplikasi oleh daerah-daerah lain.

Sehingga nanti, "Kota Malang tidak lagi bergantung pada figur (pemimpin) tapi pada sistem," ujar Sam HC. Jadi, ketika daerah sudah mencapai taraf kemajuan yang ditargetkan, sistem lah yang menentukan arah kemajuan dan capaian pembangunan. Tugasnya pemimpin adalah mengawal regulasi dan menjaga tegaknya sistem. (Red2/wp/jm).

SeriGagasanSamHC

OnoSingAnyar