Adiksi dalam Hubungan Toxic: Dampak Ketergantungan Emosional pada Kesehatan Mental

Ilustrasi Hubungan Toxic (Sumber :https://www.pexels.com/id-id/)

Oleh: Rahmarsa Fauzia (Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya)

Pada tahun 1995, Dr. Lilian Glass, seorang pakar komunikasi dan psikologi, menulis buku berjudul Toxic People, yang menjelaskan bahwa hubungan toxic adalah segala jenis hubungan di mana orang tidak saling mendukung, banyak konflik, satu pihak berusaha melemahkan pihak lain, tidak ada kekompakan, dan tidak ada rasa hormat. Hubungan berbahaya dapat muncul dan terjadi di berbagai jenis hubungan, seperti pekerjaan, pertemanan, percintaan, bahkan hubungan keluarga sekalipun. Hubungan yang tidak sehat dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang.

Adiksi dalam hubungan toxic adalah ketegangan mental dan stres yang disebabkan oleh hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship. Toxic relationship dapat memberikan efek negatif untuk kesehatan mental, seperti kehilangan harga diri, stres, dan gangguan kecemasan. Beberapa dampak toxic relationship pada kesehatan mental meliputi:

1.     Mengisolasi dari hubungan lain yang lebih sehat

Hubungan toxic dapat memicu seseorang untuk menghilangkan hubungan dengan orang yang sehat dan saling mendukung

2.     Tidak memiliki harga diri

Seseorang yang mengalami hubungan toxic sering mengalami kekhawatiran diri dan rasa takut

3.     Memicu stres dan gangguan kecemasan

Hubungan toxic dapat meningkatkan kecemasan dan gangguan stres, serta mempengaruhi kesehatan mental seseorang yang mengalaminya

4.     Hal negatif menjadi bagian hidup

Toxic relationship dapat mempengaruhi perilaku, emosi, dan kesehatan seseorang secara negative

Dampak toxic relationship terhadap kesehatan mental remaja meliputi kesehatan fisik (insomnia, obesitas), perasaan takut yang berkepanjangan, rasa tidak nyaman, dan kekerasan seksual. Remaja yang mengalami hubungan toxic seringkali mengalami gangguan kesehatan mental, seperti depresi, dan mengalami ketegangan mental dan stres yang lebih parah atau berkelanjutan.

Untuk mengatasi dampak toxic relationship, remaja disarankan untuk memiliki kontrol diri terhadap perasaan yang berlebihan terhadap sesorang, memiliki keberanian dalam mengakhiri hubungan yang toxic, dan merubahnya menjadi hubungan healthy. Selain itu, penting untuk menemukan bantuan dari keluarga, teman dekat, atau psikolog apabila dirasa menghambat di hubungan toxic.

References
Aurelie, R. A. (2022). Toxic Realationship Recovery Dalam Pacaran di Kalangan Remaja. repository.uinsaizu, 1-80.

Fadli, d. R. (2022, Oktober 24). 5 Dampak Toxic Relationship Bagi Kesehatan Mental. Retrieved from halodoc.