Pengaruh Penggunaan Bahasa Daerah terhadap Kemudahan Komunikasi Antarmahasiswa

Ilustrasi / Sumber: BCampus O.P.
Oleh: Hanifatul Munawaroh (Universitas Muhammadiyah Malang)

PENDAHULUAN

Jenjang akhir dari pendidikan formal adalah Perguruan tinggi. Biasanya, Perguruan tinggi berbentuk Universitas. Perguruan tinggi juga dapat berbentuk Sekolah Tinggi , Institut, dan lembaga pendidikan lainnya. Orang yang bersekolah di perguruan tinggi disebut sebagai Mahasiswa. Mahasiswa ini berasal dari daerah yang berbeda-beda sehingga perguruan tinggi bisa dikatakan sebagai suatu tempat perkumpulan orang-orang dari berbagai daerah. Di Indonesia ada banyak suku dan budaya dengan bahasa yang berbeda-beda. Wajar jika di perguruan tinggi menggunakan bahasa daerah yang beragam karena mahasiswanya berasal dari berbagai latar belakang, suku, bahkan daerah. Bahasa daerah adalah lambang atau bunyi yang memiliki arti dan artikulasi yang khas yang digunakan di lingkungan kota atau daerah dan berfungsi sebagai bahasa penghubung antar wilayah. 

Negara memang mengakui adanya bahasa daerah yang merupakan bahasa kedua atau bahasa pendukung bahasa Indonesia. Namun, mahasiswa dari daerah lain mungkin mengalami kesulitan pemahaman dan dapat menimbulkan kesalahpahaman ketika bahasa daerah itu digunakan dalam situasi formal atau resmi selama proses pembelajaran. Mahasiswa harus dapat menggunakan bahasa Indonesia dalam diskusi dan interaksi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang berasal dari berbagai daerah. Mereka berasal dari berbagai latar belakang etnis dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah. Selama proses pembelajaran, mereka sering berkomunikasi dalam bahasa jawa dan bahasa daerah lainnya. Karena mayoritas dari mereka berasal dari Jawa, mereka sering berbicara menggunakan bahasa jawa. Akibatnya mahasiswa yang berasal dari luar daerah yang tidak bisa berbicara bahasa jawa mengalami kesulitan berinteraksi karena kurangnya pemahaman bahasa.


PEMBAHASAN

Pengertian Bahasa Daerah 

Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman budaya, suku, agama, dan bahasa. Bahasa adalah sistem simbol yang diwakili oleh suara dengan makna dan artikulasi arbitrer (diucapkan secara lisan) yang digunakan oleh sekelompok orang untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Bahasa, menurut KBBI, adalah lambang bunyi/suara yang digunakan masyarakat untuk berinteraksi, berkomunikasi, atau bercakap-cakap. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia menggunakan bahasa sebagai lambang bunyi untuk saling berinteraksi dan komunikasi satu sama lain. Bahasa lisan suatu daerah dikenal sebagai bahasa daerahnya. Bahasa daerah adalah bahasa tradisional yang dimiliki oleh suatu daerah dan diwariskan kepada masyarakat penuturnya di sana sebagai warisan dari nenek moyang mereka.

Peran dan Manfaat Penggunaan Bahasa Daerah 

Bahasa dapat digunakan untuk beberapa hal, antara lain berkomunikasi dengan orang lain, mengekspresikan diri, berinteraksi dengan makhluk sosial lain, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Bahasa daerah berfungsi sebagai lambang identitas kebanggaan suatu daerah, bahasa penghubung di dalam sebuah keluarga dan masyarakat disekitarnya, serta sebagai sarana yang mendukung kebudayaan daerah. Selain itu, bahasa daerah juga dapat digunakan sebagai bahasa pengantar dari awal mulainya pendidikan yang akan ditempuh dalam menyampaikan pengetahuan dan keterampilan tertentu. Bahasa daerah juga berperan dalam mempersatukan bangsa, diantaranya yaitu : sebagai lambang keragaman negara yang patut dibanggakan, alat penghubung budaya dan daerah dalam suatu bangsa, bahasa pengantar atau bahasa pertama didalam lembaga pendidikan, dan sebagai penunjang / sumber pengembangan bahasa nasional (karena bahasa daerah merupakan bahasa kedua dari bahasa nasional).

Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Bahasa Daerah 

Penggunaan bahasa daerah memberikan dampak positif berupa peningkatan keragaman bahasa Indonesia dan peningkatan kosa kata bahasa Indonesia, dapat menunjukkan ciri khas atau identitas suatu suku atau daerah, dan dapat menyebabkan kenyamanan atau keluwesan dalam berkomunikasi. Namun dampak negatifnya adalah sulit bagi orang di luar daerah untuk memahami bahasa daerah yang digunakan,  karena terlalu banyak kata dalam kosakata, orang asing yang ingin belajar bahasa Indonesia sulit untuk memahaminya, karena terbiasa berbicara bahasa daerah, masyarakat menjadi kurang sadar untuk menggunakan bahasa Indonesia yang  baku dan juga dapat menyebabkan miskomunikasi karena perbedaan arti dari bahasa yang digunakan di masing-masing daerah. Masyarakat juga akan kesulitan berbicara bahasa nasional jika mereka sering menggunakan bahasa daerah. Ada yang berbicara dengan suara terbata-bata atau kaku, bahkan ada yang mencampuradukkan bahasa nasional dan bahasa daerah. Masyarakat akan berbicara dengan bahasa yang terbata-bata/ kaku atau bahkan cenderung mencampuradukkan bahasa antara bahasa nasional dengan bahasa daerah.

Berdasarkan pengamatan, banyak mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang sering menggunakan bahasa daerah yaitu khususnya bahasa jawa dalam berkomunikasi dan berinteraksi di kampus. Mereka merasa nyaman dan lebih leluasa jika berbicara menggunakan bahasa daerahnya itu. Namun demikian, mereka hanya bisa akrab berkomunikasi dengan sesama mahasiswa yang sama wilayah/ daerahnya, karena mahasiswa yang dari luar daerah akan kesulitan memahami bahasa yang digunakan. Untuk mengatasi masalah sulitnya memahami bahasa daerah yang digunakan, alangkah baiknya jika menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa indonesia agar dapat mempermudah ketika berkomunikasi dengan yang lain sehingga mudah dipahami banyak orang. Bahasa daerah memang perlu di lestarikan agar tidak terjadi kepunahan, akan tetapi kita harus tahu dimana, kapan, dan kepada siapa harus menggunakannya. Kita juga dapat saling memperkenalkan bahasa daerah yang kita miliki sedikit demi sedikit kepada orang lain. Hal itu juga akan bermanfaat bagi orang lain karena menambah pengetahuan bahasa yang ada di negara Indonesia.


PENUTUP

Indonesia memiliki beragam bahasa, budaya, dan suku. Masyarakat memandang keragaman ini sebagai ciri yang membedakan satu daerah dengan daerah lainnya. Bahasa daerah ini memang perlu dilestarikan, namun alangkah baiknya menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia ketika berinteraksi dengan orang lain khususnya teman kita yang berbeda wilayah/ daerah sehingga apa yang sedang kita perbincangkan mudah dipahami oleh orang lain. Kita memang perlu melestarikan bahasa daerah, namun kita harus berfikir dulu kapan saat yang tepat untuk menggunakannya. Sebaiknya antar mahasiswa juga ketika berbicara menggunakan bahasa indonesia tidak perlu mencampur adukkannya dengan bahasa daerah agar mudah dimengerti sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Dan kita juga bisa memperkenalkan bahasa daerah  kita kepada mahasiswa lain agar menambah pengetahuan bahasa yang ada di negara indonesia. **