Hargai keberagaman tradisi: KNPI JATIM minta POLRI proses hukum pelaku yang viral membuang sesajen

ScreenShot Video pelemparan sesajen yang viral / ist

JurnalMalang, JATIM - Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi Jawa Timur (DPD KNPI PROV. JATIM) mengecam keras ulah oknum yang menendang dan membuang sesaji di daerah Lumajang, yang viral belakangan ini. Tindakan tersebut menimbulkan reaksi publik, ada yang pro dan kontra.

Berdasarkan video yang beredar luas di medsos, terlihat seorang pria yang mengenakan jubah abu-abu dan rompi hitam yang menendang lalu membuang sesajen yang sebelumnya ditaruh oleh warga sekitar, namun oleh pemuda yang marah itu lalu di buangnya. Lokasinya di zona erupsi Gunung Semeru. 

Dari penelusuran media, peristiwa dalam video tersebut diduga terjadi di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Sangat disayangkan, pelaku tidak menghormati nilai, adat istiadat dan keyakinan masyarakat. Maka kami berharap Polisi segera menangkap pelaku dan diproses secara hukum," tegas Ketua Karteker DPD KNPI Jawa Timur, yang juga Ketua Bidang di DPP KNPI, Himawan Probo Pamungkas, dalam rilis medianya, Selasa, 11/1/2022.

Mendukung seruan Himawan, Sekretaris DPD KNPI Jatim menambahkan bahwa sesajen merupakan 'wahana' spritual yang sudah sangat lama mewarnai peradaban masyarakat (Jawa) dan dipandang sebagai bagian dari nilai dan kearifan lokal bangsa Nusantara.

"Banyak literatur budaya yang mengkajinya, sesajen mengandung nilai spritual tertentu dan masuk di ranah keyakinan. Kita harus menghargai itu sebagai bagian dari kekayaan budaya Nusantara," kata Liga Alam M, Pengurus DPP KNPI yang merangkap sebagai Sekretaris (Karetaker) DPD KNPI Jawa Timur.

Menurut Liga, nilai keyakinan masyarakat, apalagi mengandung unsur budaya lokal, tidak dapat dipaksakan dan harus tetap dihormati. 

"Tidak boleh memaksa pihak lain untuk mengikuti keyakinan kita. Karena itulah konsekwensi kita hidup di negara yang multi kultural dan mengusung semboyan Bhineka Tunggal Ika," pungkasnya.

Hingga berita ini ditulis, Polisi sedang bekerja mengusut kasus ini dan mengejar pelaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, karena menimbulkan keresahan masyarakat terutama di sekitar lokasi kejadian. **