Tetap Waspada, Potensi Banjir Bandang Masih Besar di Sepanjang DAS Berantas Malang Raya

 


JurnalMalang - Intensitas curah hujan yang semakin meningkat belakangan ini berpotensi kembali menimbulkan luapan air skala besar di jalur kali Berantas Malang Raya. Banjir DAS yang dapat mencapai pemukiman penduduk tepi Berantas.

Biasanya, kawasan DAS yang paling banyak terdampak adalah Kota Malang, mulai dari Penanggungan, Oro-oro Dowo, Samaan, Kampung Putih Klojen, Kidul Dalem, Ksatrian, Jodipan, Polehan, Kotalama, Mergosono hingga DAS sebelum jembatan kembar Gadang.

Sebuah unggahan netizen melalui akun publik facebook Komunitas Peduli Malang - ASLI Malang, memperingatkan bahwa potensi bencana banjir masih ada.

"Debit air DAS Brantas naik lagi... Tetap WASPADA. Semoga kita selalu dlm Lindungan Allah SWT," tulisnya pada Selasa 23/11/2021, disertai beberapa video dan foto terbaru kondisi luapan banjir Brantas yang cukup besar.

Peran warga melalui media sosial sangat penting dalam berbagi informasi terkini bencana dan saling mengingatkan agar sama-sama waspada. Bahwa musim hujan masih berlangsung dan sewaktu-waktu banjir besar bisa saja datang tiba-tiba. Sehingga semua pihak diharapkan selalu waspada dan mengantisipasi dampak banjir agar meminimalisir kerusakan yang terjadi.


Pemerintah dan PEMDA Malang Raya juga diharapkan selain memantau situasi cuaca dan bencana juga diharapkan merancang program yang holistik untuk mengatasi dampak banjir di sepanjang DAS Berantas, dengan sinergi semua stake holder daerah, provinsi hingga tingkat pusat. 

Konservasi sungai penting untuk mulai digalakkan. Kerjasama warga, Pemda, Pemprov, Pusat, NGO dan semua elemen lainnya diharapkan menghasilkan solusi jalur sungai Brantas yang proKlim.

Sebagaimana yang pernah terjadi sebelumnya (4/11/21), banjir bandang menerjang pemukiman DAS Berantas dari Kota Batu, Malang Kota hingga Kabupaten Malang. Kebanyakan bangunan warga yang roboh terletak di sepanjang Berantas Kota Malang. Dampak dari banjir terbesar dalam tiga tahun belakang ini masih terasa hingga kini. **