Ada Aksara yang lebih kuno dari Hanacaraka, ini penjelasan Arkeolog

ilustrasi: google

JurnalMalang - Hanacara atau Hanacaraka adalah sebutan untuk sejumlah aksara serumpun yang terutama digunakan di pulau Jawa dan Bali. Pada masa tertentu, alfabet ini juga digunakan untuk merujuk pada aksara sejenis yang pernah digunakan oleh masyarakat Sunda di Jawa Barat, masyarakat Madura, dan masyarakat Sasak di Lombok.

Ternyata, Hanacaraka bukanlah alfabet kuno. Masih ada alfabet yang jauh lebih lampau dan terdokumentasikan dengan baik melalui sejumlah situs. Arkeolog dan sejarahwan Nusantara, Dwi Cahyono menjelaskannya secara detail.

"Hanacaraka bukan aksara Jawa yang terawal. Ajisaka yang "dilegendakan sebagai kreator" abjad Hanacara dengan demikian bukan tokoh yang pertama mengenalkan aksara di Jawa," ungkap Dwi Cahyono yang juga akademisi di Malang ini melakui akunnya (sept/2021).

Jauh sebelumnya, telah tumbuh dan berkembang Aksara Jawa yang lebih awal. Terdapat Aksara Jawa Kuna, telah hadir paling tidak sejak medio abad VIII M. Aksara ini merupakan perkembangan evolusioner dari aksara asal India Selatan, yakni Pallawa, yang telah ada di Nusantara semenjak medio abad IV M. dalam prasasti Yupa dan abad V M dalam prasasti era Tarumanagara. 

"Hanacarakan dan sejumlah aksara Nusantara lainnya secara paleografis (berdasarkan bentuk aksaranya) sebagai hasil perkembangan secara evolusioner dari aksara Pallawa. Hanacaraka hanyalah "Aksara Jawa Baru", yang baru hadir pada abad XVI M di "era pembaharuan budaya Jawa" pada masa pemerintahan Sultan Agung," lanjut Dwi.

Tiga perempat milenium sebelumnya (medio abad VIII M), manusia Jawa telah mempunyai aksara, yakni aksara Jawa Kuna. Tradisi literal di Jawa dengan demikian bukanlah baru hadir pada abav XVI M lewat Hanacaraka, melainkan jauh lebih awal lagi, yakni pada medio abad VIII M melalui aksara Jawa Kuna. Mithos "Agastya di Nusantara" adalah narasi arkais yang mengawali legenda Ajisaka di dalam hal keberadaan aksara atau literalisasi peradaban Jawa.

"Kendati demikian, aksara "Hanacara" memberi kontribusi pada peradaban Jawa dalam "Masa Jawa Baru". Hanacara adalah hasil pembaharuan keaksaraan di Jawa yang amat penting, walau bukan aksara Jawa yang tertua. Nuwun." Pungkas peneliti yang akrab dengan para arkeolog Jerman maupun Belanda ini. **