Pesantren Luhur - Mahasiswa Ma Chung Sharing Wawasan dan Silaturrahmi: Harmoni di Kota Pendidikan

Pengasuh LTPLM menerima Cinderamata dari Perwakilan Mhs. Univ. Ma Chung /ltplm.dok
JurnalMalang - Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma-Chung Malang, mengadakan program kunjungan ke Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang, Senin (9/3/ 2020).

Pada acara yang dilaksanakan di Aula lantai 2 LTPLM tersebut bertujuan untuk sharing wawasan, menjaga intensitas komunikasi sebagai sesama insan akademis di kota pendidikan ini, dan juga merawat silaturrahmi antara mahasiswa Universitas Ma-Chung Malang dengan entitas Santri, khususnya dengan Pesantren Mahasiswa LTPLM yang terletak di jalan raya Sumbersari 88 ini.

Universitas Ma-Chung Malang,
merupakan kampus yang memiliki perhatian dalam membangun relasi sosial, sharing wawasan dan sudah lama menjalin kerjasama dengan Lembaga Tinggi Pesantren Luhur dalam konteks sinergi mendukung kemajuan dunia pendidikan di kota Malang umumnya dan khususnya menjaga kerukunan di tengah kekayaan kultural bangsa yang plural.

Mahasiswa Universitas Ma-Chung mengaku banyak belajar dari Lembaga Tinggi Pesantren Luhur
Malang, terutama tentang pentingnnya menjaga silaturrahmi dan makna tolerasi di tengah realitas sosial kota Malang yang heterogen dan plural. Begitu juga sebaliknya santri Pesantren Luhur banyak belajar dari rekan mahasiswa Universitas Ma Chung yang selalu memiliki progress untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kampusnya.

Perbedaan dan keanekaragaman identitas merupakan salah satu kekayaan bangsa yang dapat saling mengisi dan melengkapi. Keindahan justru lahir dari aneka warna, komposisi, nilai yang dirangkul dengan toleransi, tenggangrasa, sehingga menghasilkan harmoni.

Acara diawali dengan sambutan dari pengasuh Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang, Muhammad Danial Farafish atau yang akrab dipanggil Gus Danil. Beliau yang juga dosen Hukum Islam di STIH Sunan Giri Malang ini menceritakan apa itu barokah mondok dan sejarah bagaimana Pesantren Luhur didirikan.

Dilanjutkan dengan sebuah materi tentang Kepengurusan dan Kegiatan Luhur, yang diisi oleh Ustadz Bima Islamuddin.

"Kegiatan di Pesantren Luhur ini hampir sama dengan kegiatan pesantren lainnya, mulai dari
jama'ah shubuh, istighosah dzikir jahri, halaqoh, ngaji kitab diwaktu sore, jamaah maghrib trus
ngaji kitab dimalam hari", tutur Ustadz Bima.

"Tapi ada beberapa hal yang membedakan Pesantren Luhur ini dengan pesantren lain, yang
menjadi 'ciri khas', yaitu halaqoh dan istighosah" tambahnya.

Ustadz Bima juga turut menceritakan bahwa halaqoh di Pesantren Luhur bukan hanya materi keagamaan saja, melainkan ilmu-ilmu lain juga dikaji. Seperti, ilmu sains, filsafat, sosial,
teknologi, psikologi, dll.

Kemudian setelah sambutan dari Gus Danial dan pemaparan materi dari Ustadz Bima, dilanjutkan dengan tanya jawab.

Pertanyaan pertama dilontarkan oleh Fariur. Yang menanyakan tentang bagaimana alur dan cara Penerimaan Santri Baru di Pesantren Luhur. Pertanyaan tersebut dijawab alur akan diumumkan di website pesantren luhur, dimana pembukaan pendaftaran dimulai awal april.

Selain pertanyaan tersebut masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang dikeluarkan oleh Mahasiswa Universitas Ma Chung. Acara ditutup dengan sambutan dari salah satu dosen Universitas Ma Chung, Bapak Aditya Nirwana, MSN. Beliau mengucapakan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya pada Pesantren
Luhur.

Acara ditutup dengan pemberian cinderamata dari salah satu perwakilan mahasiswa Universitas Ma Chung kepada Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang.

Cinderamata ini memiliki tulisan yang sangat bermakna, ‘Kebhinekaan itu bukan menghilangkan yang berbeda agar tercipta persamaan identitas, tetapi justru memeluk perbedaan itu sendiri tanpa menghilangkan identitas.' [Ltplm/red1].