Peringati Hari Pahlawan, Garda Pancasila Gelar Diskusi dengan 9 Elemen Publik

Diskusi Garda Pancasila di Ballroom Regent Park Hotel Malang / JM
JurnalMalang - Organisasi Sosial Kemasyarakatan Garda Pancasila Indonesia memperingati Hari Pahlawan dengan menggelar acara Silaturrahmi dan Diskusi Kebangsaan di Ballroom Hotel Regent Park Kota Malang, minggu 10/11/2019.
Dr. H. Anang Sulistyono, SH, MHum memberikan sambutan mewakili Garda Pancasila Indonesia / jm
Acara yang dihadiri sekitar 200 peserta dari unsur OKP, NGO, Tokoh masyarakat / pemuda, Santri, Pengurus Garda Pancasila dan perwakilan berbagai Organisasi Daerah (ORDA) di Malang menghadirkan narasumber Drs. Peni Suparto, M.AP selaku Ketua Umum Garda Pancasila Indonesia, dari Perwakilan Polres Malang Kota dan dari Perwakilan Kodim 0833 Kota Malang.
Ketua Pemuda LiRA (Lumbung Informasi Rakyat) Malang, Abid dipercaya sebagai pemandu acara, dari presentasi narasumber hingga sessi dialog usai.

Usai makan malam bersama, acara dimulai dengan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Pelafalan Pancasila oleh Sam Didiet kader Garda Klojen, Mengheningkan Cipta bersama dan Sambutan Pembukaan oleh Perwakilan Garda Pancasila Indonesia, DR. H. Anang Sulistyono, SH, MHum.
Anggota Barikade GusDur Kota Malang ikut berdiskusi
Sebagai simbol persatuan dan kerukunan, dilakukan simbolis tukar cinderamata 'kaos proklamator' antara Ketum Garda Pancasila Drs. Peni Suparto, MAP dengan unsur mahasiswa asal luar Jatim yaitu dari bumi Flobamora, Maumere NTT yang kuliah di UB Malang.

Peserta yang hadir antara lain, tokoh masyarakat, pengusaha, seniman, politisi parpol, komunitas budaya, aktifis omeks, Barisan Kader (Barikade) Gus Dur Kota Malang, Pimpinan GMNI Cabang Malang Raya, Paguyuban Arek Jawa Timur (Pagarjati) Malang Raya, Santri Pesantren Luhur Sumbersari, dari unsur ORDA, mahasiswa dan pemuda seperti dari Aceh, Kalimantan, Sulawesi, NTB, Bali, Maluku, NTT dst. Tak lupa hadir juga pengurus Garda Pancasila kota Malang.
Perwakilan Pagarjati Malang Raya Foto bersama
Dari unsur Kepolisian memaparkan pentingnya mewaspadai berbagai upaya memecah belah persatuan, provokasi, terorisme, radikalisme dan ancaman lainnya yang dapat mengganggu stabilitas bangsa dan khususnya kota Malang. Berbagai ancaman tersebut dapat mengganggu perjalanan bangsa yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan yang telah gugur di medan juang.
Sementara pewakilan Kodim banyak memaparkan seputar pentingnya persatuan, mempererat ikatan emosional dengan saling menghargai perbedaan demi kokohnya NKRI. Menjaga keutuhan bangsa adalah tugas kita bersama. Menjaga dan mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan yang rela mati demi kebenaran.

Ketum Garda Pancasila Indonesia, Drs. Peni Suparto, MAP membagikan makalahnya yang membahas konsepsi dasar kebangsaan, nasionalisme dan bagaimana realitas jiwa kepahlawanan di era milenial ini. Lebih jauh, tokoh Bumi Arema yang pernah menjadi Walikota Malang 2 Periode ini (2003-2013) membedah sejarah bangsa dari era imperium nusantara lama hingga lahirnya bangsa Indonesia. Setiap perubahan yang bernilai selalu digerakkan oleh gejolak juang para pahlawan yang berpijak pada prinsip carmanye vadhi caraste mavalesu cadha cana, berjuang tanpa pamrih tak memikirkan untung rugi.
Sessi dialog berlangsung interaktif, para mahasiswa dari luar Malang, dari Aceh, Bali dan lainnya ikut berdiskusi. Acara ditutup dengan pembacaan puisi "Kerawang Bekasi" karya Chairil Anwar.
Garda Pancasila akan selalu aktif dalam menfasilitasi masyarakat dan generasi muda Indonesia, khususnya Malang Raya, kaum muda Jawa Timur dan juga mahasiswa luar daerah yang kuliah di Malang untuk silaturahmi, diskusi, sharing gagasan dan bagaimana ikut menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi, terutama di kota pendidikan ini. *red3