Potensi Desa Tulungrejo Perlu Sentuhan Inovasi dan Kebijakan

Dialog Mahasiswa - Masyarakat Tulungrejo / kkn18umm
JurnalMalang - Desa Tulungrejo merupakan desa yang lokasinya jauh dari suasana keramaian pusat Kota/Kabupaten Malang. Kendati demikian, desa tersebut memiliki kekayaan alam besar yang masih alami serta belum terfasilitasi dengan baik. Potensi kekayaan alam yang belum digarap dengan baik adalah kopi dan anyaman bambu. 

Berangkat dari fakta itulah, Kelompok Kuliah Kerja Nyata 18 Universitas Muhammadiyah Malang terpanggil untuk turut berkontribusi sebagai wujud pengabdian masyarakat. 

Ketua Divisi Kewirausahaan Kelompok KKN 18 UMM Okti Isnaini mengatakan, masyarakat Desa Tulungrejo belum memiliki orientasi untuk melakukan inovasi kopi dan anyaman bambu. Pasalnya, selama ini mereka masih menggunakan cara konvensional saat memproduksi. Oleh karena itulah, lanjut Okti, kelompok KKN 18 UMM menggelar  Penyuluhan Kewirausahaan bertema “Ibu Rumah Tangga Juga Bisa Jadi Pengusaha”.
Mahasiswa mendukung inovasi berbasis desa: Wujud nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi
 
"Para perempuan yang mayoritas ibu rumah tangga dan tidak memiliki penghasilan selain dari suami perlu dibekali ketrampilan berwirausaha agar mampu meningkatkan kesejahteraan mereka," kata Okti di Desa Tulungrejo, Ngantang, Malang, Sabtu (19/08).

Okti menjelaskan, fokus penyuluhan pada inovasi tanaman kopi yang dapat dijadikan kopi celup dan lulur kopi. Untuk membuatnya, tidak banyak mengeluarkan modal, namun memiliki harga jual yang lebih tinggi. 

Okti juga mengajak berinovasi menganyam bambu yang selama ini motifnya terkesan sederhana. Ditambahkan Okti, era seperti sekarang ini, produk yang dibuat  harus menarik calon konsumen. Karena itu, pembuatannya harus berdesain elegan dan lebih menarik.

"Ibu-ibu juga harus paham tata cara pengemasan produk, pelabelan produk,  mengurs perizinan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), dan cara yang baik untuk pemasaran produk," terangnya.

Salah satu peserta yang ikut  penyuluhan Ibu Darwati merasa senang ada kegiatan yang dipelopori oleh para mahasiswa UMM. Menurutnya, penyuluhan tersebut  membuatnya merasa tertarik untuk membuka usaha. 

“Setelah mengikuti penyuluhan kewirausahaan, saya merasa tertarik untuk membuka usaha rumahan khususnya lulur kopi, kopi bubuk, serta kopi celup karena saya ingin punya penghasilan sendiri," katanya dengan penuh harap. **