Ketum DPP KNPI Haris Pertama: Gagasan Orde Pancasila Sejalan Dengan Ide Rekonsiliasi Nasional Pasca Pilpres

Ketum DPP KNPI Haris Pertama di Pesantren Luhur Kota Malang /JMdok
JurnalMalang - Ketua Umun DPP KNPI Haris Pertama berkunjung ke Ponpes Mahasiswa Lembaga Tinggi Pesantren Luhur, Sumbersari Kota Malang pada sabtu, 27/4/2019.

Haris diterima oleh Pengasuh Pesantren Luhur, Moh. Danial Farafish,SH, MAg atau yang akrab dipanggil Gus Danial, berdiskusi santai seputar rekonsiliasi kebangsaan dan kepemudaan.

Saat yang sama Gus Danial memperkenalkan gagasan "Orde Pancasila" yang pernah dicetuskan Pendiri Pesantren Luhur, almarhum Prof. Dr. KH. Achmad Mudlor, SH. Kyai Mudlor merupakan tokoh NU dan Guru Besar ahli Balaghah yang menciptakan Shalowat Irfan.

"Saya antusias mendiskusikan wacana Orde Pancasila ini, terutama pada konteks membangkitkan spirit kebangsaan di kalangan kaum muda di era milenial. Tetapi perlu diperluas gagasan ini pada semua lapisan masyarakat dan pemuda. Menarik, gagasan ini lahir dari santri tapi untuk bangsa Indonesia, dan sejalan dengan ide KNPI untuk menggagas rekonsiliasi nasional pasca pilpres." Ujar Haris. Lebih lanjut, tokoh pemuda yang juga mantan aktifis gerakan ini menyatakan bahwa kita harus akhiri dikotomi orde lama, orba ataupun orde reformasi ke dalam frasa kebangsaan yang baru, yaitu Orde Pancasila.

"Sebagai Ketua Umum DPP KNPI saya mendukung setiap gagasan yang lahir dari Pesantren Mahasiswa, yang bermanfaat untuk bangsa dan negara. Wacana Orde Pancasila bisa saja menjadi solusi ketika ada potensi disintegrasi bangsa, dan relevan dengan situasi politik saat ini yang memerlukan adanya rekonsiliasi." Ujarnya.

Dalam kaitannya dengan  tahapan akhir pemilu 2019 yang masih berlangsung, Haris Pertama menyampaikan agar semua pihak menahan diri, bersabar dan menunggu proses pemilu hingga tuntas. KPU sebagai penyelenggara Pemilu harus bekerja secara profesional, jujur dan transparan.

Untuk masyarakat, pada tahapan yang krusial ini jangan lagi ada yang saling membully dan menghina satu sama lain. "Jangan ada lagi istilah cebong dan kampret. Lebih baik kita menghadirkan frasa-frasa yang mengarah kepada semangat persatuan seperti Orde Pancasila ini." Pungkasnya.

Sementara Gus Danial menjelaskan proses lahirnya ide sebutan Orde Pancasila sebagai tagline kebangsaan yang bertujuan mengokohkan rasa cinta tanah air tanpa adanya sekat perbedaan zaman dan aliran politik.

 "Pancasila dan Pilar-pilar Kebangsaan menjadi salah satu materi diskusi dan kajian penting kami, agar santri mampu memahami dan menerapkan nilai-nilainya dalam hidup berbangsa dan bernegara. Santri jangan hanya paham ilmu agama tetapi juga menguasai persoalan-persoalan kebangsaan, sosial, kearifan lokal dan terutama bagaimana peran pemuda dalam ikut memajukan bangsa dan negara. Wacana Orde Pancasila merupakan kontribusi gagasan kami untuk kebaikan bangsa dan biarkan ini berkembang menjadi diskusi publik." Terang pengasuh Pesantren Mahasiswa yang terletak di jantung kota Malang ini.*red1