Pesantren Luhur Malang : Santri Milenial Harus Berjiwa Mujtahid, Mujaddid dan Mujahid


JurnalMalang  - Haul V Prof. Dr. KH. Achmad Mudlor, SH berlangsung khidmat di Pesantren Luhur Sumbersari Kota Malang, pada minggu 4/10/2018 lalu. Haul yang dihadiri lebih dari 500 undangan ini dirangkai dengan acara Taukil Santri baru Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang.

Acara yang mengambil tema "Mengimplementasikan Semangat 3 Co (Co-Ownership, Co-Responsibility dan Co-Determination) dalam Membentuk Generasi Santri yang Berjiwa Mujtahid, Mujaddid dan Mujahid di Era Milenial" ini diawali dengan pembukaan sdr. Fathkhur Rozi, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh srd. M. Syarifuddin Al Mubarok, kemudian pembacaan surah Yasin oleh sdr. Ahmad Syarifuddin, Tahlil dan Istighotsah oleh Ust. Muiz Hidayatullah.

Mewakili Pemerintah Kota Malang, Wakil Walikota Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko hadir memberikan sambutan. Tokoh yang akrab dipanggil Bung Edi ini mengapresiasi peran Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang dalam turut memajukan pendidikan Islam di Kota Malang, terutama pada masa perjuangan Profesor KH Achmad Mudlor yang menjadi bagian dari perintis berdirinya beberapa lembaga pendidikan tinggi berbasis Islam di kota Malang.

"Saya juga mohon doa restunya, semoga kami dapat memimpin kota Malang ini dengan amanah, dan semoga membawa manfaat bagi masyarakat kota Malang." ujar Sofyan Edi yang bulan lalu dilantik sebagai Wawali bersama Walikota Malang Sutiaji.

Pengasuh Pesantren Luhur, Muh. Danial Farafish atau yang akrab dipanggil Gus Danial dalam sambutannya sekilas menjelaskan latar belakang berdirinya Pesantren Luhur Malang yang merupakan realisasi dari salah satu butir maklumat Kongres Umat Islam yang dihadiri Ulama berpengaruh dari berbagai daerah pada era pra-Kemerdekaan, yang merekomendasikan kepada negara untuk mendirikan Pesantren Luhur di setiap daerah. "Sejarah Pesantren Luhur erat kaitannya dengan perjuangan mendirikan berbagai lembaga pendidikan berbasis Islam di kota Malang. Sebagai kader Prof.Dr. KH. M. Koesnoe, SH, Abah Mudlor turut memperkuat pilar keilmuan generasi muda Islam dengan membangun infrastruktur pendidikan yang hingga hari ini mencetak generasi muda yang beriman dan berilmu." papar Gus Danial.

Dalam acara yang penuh khidmat hingga akhir tersebut, ikut hadir Pembina Yayasan Lembaga Tinggi Pesantren Luhur, Letkol Chb Syahrul Romodhon, SE, MM. Kemudian, tokoh Ulama Malang, KH. Chamzawi S, SHI ikut menyampaikan Mauidhotul Khasanah yangmenggugah semangat hadirin untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi yang lain dan bagaimana membangun SDM santri yang tidak hanya menguasai ilmu agama, namun juga kepemimpinan dan administrasi yang kelak akan bermanfaat untuk masa depannya.

Santri Luhur merupakan para mahasiswa (Sarjana dan Pascasarjana) yang kuliah di berbagai perguruan tinggi se Malang dengan ragam disiplin ilmu seperti dari fakultas ilmu agama, teknik dan IT, pertanian, kelautan, psikologi dan lain sebagainya. Manajemen dan pengelolaan Pesantren dilakukan secara mandiri oleh para santri Luhur. Diharapkan, diera milenial ini para generasi muda Islam senantiasa memperteguh keimanan, memperkuat kualitas kelimuan dan belajar untuk mengamalkan ilmu pengetahuannya untuk kemaslahatan masyarakat bangsa dan negara. Santri hendaknya membangun semangat Mujtahid, Mujaddid dan Mujahid sebagaimana yang selalu digelorakan oleh almarhum Kyai Mudlor.

Pada penghujung acara diisi dengan doa oleh Masayikh dari Pesantren Luhur dan kiai-kiai kota Malang. DOa disampaikan oleh KH. Chamzawi, MHI, Drs. Kyai H Badrul Munir, DR. Kyai H. Badruddin MHI, Drs. Kyai H. Noer Yasin MHI dan Kyai Ghufron Hambali, SAg, MHI. (red1),