Perkembangan Pendidikan Di Indonesia Seiring Dengan Perkembangan Teknologi

Ilustrasi, sumber: freepik

Oleh: Dini Fatika Sri Utami (Mahasiswa Teknik Industri UMM)

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi yang semakin berkembang dan akan terus mengalami perkembangan menjadikan negara yang satu dengan negara yang lainnya tidak memiliki batas ruang dan waktu, dimana hal ini terlihat dari orang-orang di satu negara bisa dengan mudah mengakses berita terkini dari negara lain. Ini menjadi bukti semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini. Kemudian perkembangan ini tentunya menuntut suatu negara untuk mengembangkan sumber daya manusianya menjadi sumber daya yang bisa memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut. Untuk bisa memanfaatkan teknologi tersebut tentunya harus dibarengi dengan sistem pendidikan yang memadai.

Pendidikan tanpa disadari sudah didapatkan dari sejak seseorang dilahirkan. Pendidikan yang dimaksudkan disini adalah Pendidikan yang di dapatkan dari orang tua tentang berbagai hal, baik dari hal-hal kecil seperti bagaimana cara menyebutkan kata “ibu” untuk pertama kalinya. Seiring berjalannya waktu, definisi tentang Pendidikan pun meluas. Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, dengan Pendidikan manusia bisa mengasah pola pikir dan memiliki perilaku sesuai degan norma-norma yang diajarkan. 

Pendidikan menjadi hak bagi setiap orang. Di Indonesia sendiri untuk bisa memberikan hak bagi anak-anak bangsa untuk memperoleh Pendidikan, pemerintah menetapkan sistem wajib belajar 9 tahun. Hal ini menjadi upaya pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada di Indonesia. Bahkan pemerintah pun memanfaatkan perkembangan teknologi dalam upaya bisa memberikan kemudahan masyarakat untuk belajar salah satunya yakni “Ruang Guru”. 

Tiap negara memiliki sistem pendidikan yang berbeda-beda menyesuaikan dengan peserta didik yang ada di negara tersebut. Seperti Jepang yang terkenal dengan menerapkan sistem pendidikan yang berbasis teknologi (Doyon, 2001), United State dengan The Programe for International Students Assessment (PISA), serta Finlandia yang dikatakan sebagai negara dengan patokan sistem pendidikan untuk sarjana (Goodill, 2017).

PEMBAHASAN

Perkembangan dunia Pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan teknologi dan globalisasi, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia Pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang bagi Lembaga Pendidikan dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia hal ini terlihat dari adanya guru-guru luar negeri yang mengajar di sekolah yang beerbasis internasional. Tidak ada yang salah dalam hal ini dikarenakan ini dilakukan demi meningkatkan mutu Pendidikan yang ada, akan tetapi sistem ini hanya bisa didapatkan oleh mereka yang memiliki tingkat ekonomi diatas rata-rata dikarenakan biasanya Pendidikan di sekolah bertaraf internasional memiliki biaya yang relative mahal sehingga bagi mereka yang dari keluarga berkecukupan tidak bisa merasakan diajar atau dididik oleh tenaga pendidik yang dari luar negeri.

Pendidikan menurut Fredrick J.Mc Donald dan M.J. Langeveld adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk mengubah kebiasaan (behavior) manusia. Menurut John Dewey, Pendidikan merupakan salah satu proses pembaharuan makna pengalaman. Hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda. Bahkan mungkin juga terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk menghasilkan kesinambungan sosial.

Dalam ilmu Mantiq (logika) disebutkan bahwa manusia sebagai Al-insanu Hayawanun Nathiq (manusia adalah binatang yang berfikir). Terminologi Nathiq adalah sebuah ilmu yang membahas tentang alat dan formula berfikir, sehingga seseorang yang menggunakannya akan selamat dari cara berfikir salah. Manusia sebagai makhluk yang berfikir tidak akan lepas dari berfikir. Sehingga yang membedakan manusia dengan hewan adalah penggunaan pikiran. Dalam hal ini dengan cukup mudahnya dapat kita perbandingkan posisi atau keunggulan anatara manusia dan hewan.

Pendidikan secara umum berlangsung dalam berbagai bentuk aktivitas, kegiatan, praktik-praktik baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Hal ini bagaimana dikemukakan Rupert S. Lodge yang menyatakan : “ In the wider sense, all experience is said to be educative. Everything we say, think, or do, educates us, no less then what is said or done to use by other beings, animate or inanimate. In this weder sense, lifa is education, and education is life” (Mohammad Noor Syam, 1984). Sehingga bisa di artikan bahwa pendidikan tidak dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu, seperti di sekolah atau penyekolahan (schooling) saja, akan tetapi berlangsung sejak lahir hingga meninggal dunia, seperti kata seorang Ulama’ Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat (Mustafa bin Abdullah, 1/52).

Berdasarkan pendekatan biologi, pendidikan berarti proses adaptasi. Hal ini sebagaimana didefinisikan oleh Horne bahwa pendidikan merupakan proses “Penyesuaian diri terbaik bagi seseorang yang sadar terhadap lingkungannya. Sedangkan menurut pendekatan psikologi, pendidikan identik dengan personalisasi, yaitu upaya membantu perubahan tingkah laku individu untuk mencapai perkembangan optimal menjadi diri sendiri (Redja Mudyahardjo, 1995). 

Definisi maupun pengertian tentang Pendidikan seperti yang disebutkan diatas lambat laun mengalami pergesaran pola disebabkan oleh kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi. Pendidikan dengan metode pengajaran yang bersifat klasik berubah menjadi pengajaran yang berbasis teknologi baru seperti internet dan computer, hal ini terlihat jelas ketika dunia dilanda oleh Covid-19 beberapa tahun belakangan, siswa dari berbagai tingkat Pendidikan diharuskan untuk bisa beradaptasi dengan sistem Pendidikan yang baru yakni disebut dengan sekolah atau pembalajaran daring (belajar lewat online). 

Pembelajaran daring merupakan system pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka, melainkan menggunakan platform yang dapat membantu proses pembelajaran selama pandemic Covid-19. Sarana yang dapat digunakan ebagai media pembelajaran daring antara lain Learning, Zoom, Goegle Classroom, Goegle meet, Youtube, maupun media social Whatsapp. 

PENUTUP

Kesimpulan yang dapat kita ambil bahwasanya Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk mengubah kebiasaan (behavior) individu maupun sekolompok orang melalu berbagai aktifitas, kegiatan, dan praktik-praktik baik yang disengaja maupun tidak disengaja melalui proses kegiatan belajar mengajar. Bidang pendidikan mengalami perubahan drastis ketika terjadinya pandemic Covid-19. Pandemi Covid-19 merenggut banyak hal dan kemudian membentuk suatu tatanan baru. Hal tersebut pula yang menuntut kehidupan untuk berubah dalam kurun waktu yang cepat. Tuntutan peralihan tersebut yang telah mempengaruhi begitu luas pada sektor kehidupan, maka pendidikan pula tak lepas dari arus tersebut.

Daftar Pustaka

Doyon, P. 2001. A review of higher education reform in modern Japan, (Higher Education  

Reform in modern Japan), 443-470.

Dewey, J. 2004. Experience and education Pendidikan berbasis pengalaman. Bandung: penerbit 

teraju.

Fredrick J. Mc Donald. 1959. Educational psychology. Tokyo: overseas publications

Goodll, C, A (2017). An Analyasis of the Educational System in Finland and the United States :  

A Case Study An Analysis of the Educational Systems in Finland and the United State : 

A Case Study, 63

Mustafa, Abdullah.1987. Sosiologi Hukum dalam Masyarakat. Jakarta:Rajawali.

Mudyahardjo, R. (1995).Filsafat Pendidikan (Sebuah Studi Akademik) Bagian I.

Nur Syam, Muhammad. 1984. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa.

Syam, M. N (1984). Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila.

Orientasi Umum : Landasan Filosofi Pendidikan dan Filsafat Pendidikan Sebagai Suatu teori 

Pendidikan. Bandung : IKIP Bandung.