Mudah dan Murah! Kelompok 26 PMM-UMM Ajarkan Pembuatan Hand Sanitizer Alami



JurnalMalang - Tak berhenti dengan hanya memberikan edukasi cuci tangan kepada adik-adik TPQ, mahasiswa kelompok 26 Pengabdian Masyarakat-Mahasiswa (PMM) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) juga memberikan pelatihan cara pembuatan hand sanitizer alami kepada kelompok Dasawisma RT.2 Dusun Sempu. 

Hand sanitizer ini hanya terbuat dari 3 bahan yang sangat umum dan mudah ditemui disekitar kita, yaitu daun sirih, jeruk nipis dan air. Pemberian edukasi ini bertujuan untuk membantu ibu rumah tangga dalam memanfaatkan salah satu tanaman obat keluarga (TOGA) serta membantu untuk memberikan solusi mudah dan murah dalam mendapatkan hand sanitizer yang saat ini menjadi incaran seluruh masyarakat akibat pandemi Covid-19.

Hand sanitizer alami sendiri memiliki banyak keuntungan, antara lain: menjadi alternatif untuk orang yang memiliki alergi atau sensitif terhadap bahan kimia; bahan sangat mudah didapat; modal yang sedikit/murah; dan tak perlu waktu yang banyak dalam proses pembuatannya. Pemilihan daun sirih sebagai bahan utama dalam hand sanitizer alami karena daun sirih memiliki kandungan sebagai antiseptik yang dapat membunuh kuman. Diketahui bahwa 15% ekstrak daun sirih setara dengan alkohol 70% yang ampuh dalam membunuh kuman. Lalu penambahan air jeruk nipis memiliki fungsi sebagai pengawet alami yang tinggi akan antioksidannya. Mengapa diberikan antioksidan dalam campuran hand sanitizer ini ? 


“Daun sirih itu mudah teroksidasi, tandanya seperti menghitamnya daun yang sudah di potong kecil-kecil. Sama halnya seperti apel yang dikupas lalu dibiarkan diudara terbuka maka akan berubah menjadi kuning kecoklatan. Nah, salah satu cara untuk memperlambat proses oksidasi tersebut, kami menambahkan air jeruk nipis sebagai pengawetnya” begitu ujar Melisa salah satu anggota kelompok 26 PMM-UMM.

Namun, hand sanitizer alami ini tidak dapat bertahan lebih dari 2 minggu. Hand sanitizer tidak dapat digunakan lagi ketika terlihat tanda-tanda seperti: Perubahan warna yang lebih pekat pada cairan hand sanitizer; timbulnya bau tengik; dan adanya endapan yang berwarna lebih gelap daripada cairan yang dibagian atas. Maka dari kelompok 26 sendiri menyarankan kepada ibu-ibu dasawisma untuk tidak membuat dalam jumlah banyak. Mereka juga mengingatkan bahwa hand sanitizer ini hanya untuk digunakan sendiri, bukan untuk dijadikan produk yang dijual belikan. Hal ini dikarenakan produk tersebut tidak dapat bertahan lama jika disimpan dalam jangka waktu yang panjang.

Pembuatan hand sanitizer ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 29 Agustus 2020 pukul 19.00 WIB di salah satu rumah anggota dasawisma RT.2 dusun sempu, tepatnya di rumah Bu Anis (Ibu Kepala Dusun Sempu). Kegiatan ini merupakan kegiatan mingguan yang mereka lakukan di rumah Bu Anis dan dihadiri 15 anggota dasawisma RT.2 Dusun Sempu. Pada awal kegiatan dilakukan registrasi anggota dasawisma dan pembagian konsumsi,dilanjutkan dengan pembukaan oleh perwakilan anggota PMM UMM kelompok 26 yaitu cici. Di akhir pelatihan ini Cici selaku pembicara malam itu mempersilahkan ibu-ibu jika ada yang ditanyakan. Beberapa pertanyaan diutarakan oleh ibu-ibu dan langsung dijawab oleh Melisa. 

Pelatihan pembuatan hand sanitizer alami yang dilakukan oleh mahasiswa PMM kelompok 26 yang dibimbing oleh bapak Iqbal Ramadhani Fadiputra, SE., M.SM. berjalan dengan lancar dan mendapat respon yang baik dari ibu-ibu dasawisma RT.2 Dusun Sempu. Selain itu ibu-ibu juga sangat aktif dalam mengajukan pertanyaan. Dengan dilakukan pelatihan ini diharapkan agar masyarakat dapat memanfaatkan daun sirih yang mudah ditemukan disekitar dan menambah informasi masyarakat sehingga dapat membuat hand sanitizer yang bisa digunakan pribadi.
Diakhir kegiatan, kelompok 26 membagikan hand sanitizer yang dibuat bersama-sama. Pembagian hand sanitizer alami dibagikan dalam bentuk paket Safety Care Kit yang sudah disiapkan oleh kelompok 26. Isi dari Safety Care Kit Sendiri terdiri dari brosur cara pembuatan hand sanitizer, brosur tips era new normal, hand soap, hand sanitizer alami, masker, dan vitamin C. Pembagian paket Safety Care Kit ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dusun sempu, untuk selalu mementingkan kesehatan saat masa pandemi seperti sekarang. Terlebih pada saat ingin bepergian keluar rumah, barang-barang yang terdapat didalam paket inilah yang wajib mereka bawa dan gunakan saat keluar rumah. Kemudian pemberian bingkisan sebagai bentuk apresiasi kelompok 26, terhadap ibu-ibu yang sudah mau belajar bersama dan ikut serta dalam pembuatan hand sanitizer alami ini. Kegiatan terakhir yaitu dilakukan foto bersama dan tidak lupa kelompok 26 juga mengarahkan kepada ibu-ibu dasawisma untuk tetap menjaga kebersihan dan mengikuti protokol kesehatan dalam menghadapi new normal. **