Menyikapi Terkuaknya Fakta Sejarah dari Buku Menjerat Gus Dur Karya Virdika Riziky Utama

Saya Dersi Hariono Ketua Barisan Kader  (Barikade) Gus Dur Kota Malang sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca sebagai bukti fakta Sejarah yang terjadi pada Gus Dur.

Bahwa beliau jatuh dari Presiden RI maupun di Pemimpin partai bukan karena faktor kepemimpinan atau kinerja. Tetapi beliau adalah tokoh besar yang bekerja tulus untuk bangsa dan negara, namun dilengserkan oleh konspirasi jahat para politisi yang rakus kekuasaan.

Gus Dur dijatuhkan oleh komplotan politik yang takut dengan cita cita besar Gus Dur terwujud. Mereka ini tidak bisa mendikte Gus Dur yang punya prinsip kuat, sehingga bersatu melengserkan beliau.

Tidak bisa ditutup tutupi dan harus disampaikan apa adanya sebagai sejarah kelam politik di negri ini tentang tabiat busuk persengkokolan para politikus di negri untuk menghancurkan reputasi Gus Dur.

Saya melihat ada dua persengkokolan busuk untuk menghancurkan reputasi Gus Dur di pangung politik Indonesia.

Pertama, adalah persekongkolan yang dilakukan seperti yang disebutkan dalam dokumen buku karya Virdika Rizky. Melalui kudeta president melalui parlement yang mengakibatkan lensernya Gus Dur dari kursi Presiden yang dimotor Amien Rais dan gerombolanya.

Kedua, Kudeta kepemimpinan GusDur di Partai yang beliau dirikan yang dilakukan melalui sejumlah intrik politik pihak pihak yang ambisius. Melalui Muktamar Ancol dan juga melalui keputusan kasasi MA. Hanya berselang satu bulan  setelah keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dengan ditolaknya Kasasi di MA tgl 22 juli 2008.

Fakta tersebut di atas menunjukan begitu luar biasanya persengkolan yang dilakukan kelompok haus kekuasaan untuk menyingkirkan Gus Dur dari Panggung politik partai yang beliau rintis.

Dengan adanya fakta sejarah yang telah terkuak ini saya hanya mengajak para Kader dan Pendukung GusDur  dimanapun berada untuk mengingat betul apa yang mereka lakukan terhadap Gus Dur. Agar nanti dapat kita  kisahkan kepada anak anak dan cucu kita nanti tentang kebenaran sejarah.

Bahwa satu hal yang pasti, kita tidak boleh memiliki sikap dendam kepada mereka. Karena Gus Dur tidak pernah mengajarkan dendam kepada pengikutnya. Dan setiap amal baik buruk manusia pada waktunya nanti akan memanen apa yang di perbuat sendiri. Becik Ketitik Oloh Ketoro.

Dan semoga kebenaran semakin menemukan jalannya, membuka lembaran sejarah yang dapat menunjukkan secara jelas mana yang benar dan mana yang salah. Semoga pihak pihak yang telah menzalimi Gus Dur lekas bertobat dan bersiap menanggung resiko moral maupun hukum akibat perbuatannya. Kita juga berharap KPK berani bersikap tegas tidak tebang pilih terhadap persoalan hukum yang menimpa orang orang yang kita ketahui bersama telah menjatuhkan Gus Dur dari partai yang dirintisnya sendiri.

Salam waras dari Ketua Barisan Kader Gus Dur Kota  Malang.
Dersi Hariono