Mereka berkumpul untuk senam bersama Tari Gemu Fa Mi Re sekaligus pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Tidak hanya itu saja, pelaksanaan menari bersama ini serentak dilaksanakan di seluruh penjuru Indonesia, dalam rangka memperingati HUT TNI Ke-73 pada tanggal 5 Oktober 2018 mendatang.
Dalam pelaksanaan senam berssama tersebut, para peserta menggunakan seragam olahraga angkatan masing-masing baik TNI maupun Polri. Tak lupa juga mereka menggunakan ikat kepala Merah Putih, untuk menambah semarak pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Event ini merupakan upaya untuk menyambut dan memeriahkan HUT ke-73 TNI dengan melibatkan prajurit TNI, anggota Polri, ASN, Persit Kartika Chandra Kirana (KCK), Jalasenastri dan PIA Ardhya Garini serta masyarakat se-Malang Raya. Hal itu merupakan bentuk sinergitas dan soliditas TNI dengan instansi lain maupun dengan masyarakat sekitar”, ucap Pangdivif 2 Kostrad dalam sambutannya yang dibacakan Danrem 083/BJD Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo.
Lebih lanjut, kegiatan ini juga salah satu ajang silaturahmi dan wahana yang efektif untuk menjalin kerjasama dan mempererat tali persaudaraan guna menumbuh kembangkan soliditas, rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial sesama prajurit TNI, anggota Polri, Pemerintah Daerah, serta masyarakat se-Malang Raya, untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan.
Tarian senam Gemu Fa Mi Re ini merupakan salah satu budaya atau tarian asli Indonesia yang berasal dari Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur. Lagunya sendiri diciptakan oleh Frans Cornelis Dian Bunda atau dikenal dengan Nyong Franco. Walapun gerakannya sangat sederhana dan simpel, akan tetapi sangat menghibur dan dapat menjaga kebugaran serta kesehatan tubuh.
Turut hadir pada acara tersebut, Kasdivif 2 Kostrad, Danrem 083/BDJ, Danwing 2 Abd. Saleh, para Kabalak Kodam V/Brw, Danlanal Malang, Asren Divif 2 Kostrad dan para Asisten Kasdivif 2 Kostrad, Unsur Forkopimda Kota Malang, Kab. Malang dan Kota Batu. (Pendiv2).