Luar Biasa! Mahasiswa UM Kembangkan Nanogenerator-Solar Sel sebagai Energi Terbarukan

Dukung riset Mahasiswa; mengantisipasi krisis energi
CitizenJournalism - Penggunaan energi fosil sebagai sumber energi saat ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan jumlahnya semakin lama semakin berkurang, serta harganya semakin mahal. Hal ini  menjadi perhatian utama bagi 3 Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), Atika Sari Puspita Dewi, Muhammad Irfan Sanusi dan Rizky Aditya Sawitri untuk mengembangkan energi terbarukan dengan teknologi nanogenerator yang terintegrasi dengan solar sel dalam satu perangkat. Teknologi ini dapat mengkonversi energi mekanik dan cahaya matahari menjadi energi listrik.

Atika  mahasiswi fisika 2014, sebagai ketua tim peneliti ini menjelaskan “energi mekanik sangat potensial sebagai sumber energi terbarukan karena ada dimana-mana dan saat ini masih kurang termanfaatkan”. Selain itu, teknologi hybrid yang sedang mereka kembangkan merupakan bahan ZnO nanorod yang ditumbuhkan pada subtrat mika yang sudah dilapisi emas, kemudian ZnO nanorod dilapisi dengan bahan tembaga (II) oksida supaya bisa berfungsi sebagai sel surya..

Saat ini tegangan yang dihasilkan dari perangkat sebesar 15-20 Volt  dengan arus 0,2 mikro ampere pada setiap energi mekanik yang dikenakan. Sedangkan efisiensi sel surya yang dihasilkan masih relatif kecil. Dengan ukuran 2x3 cm dan tebal tidak lebih dari karton, perangkat ini diharapkan mampu diaplikasikan pada berbagai objek seperti pada sepatu, alas karpet, bahkan pakaian yangg digunakan sehari-hari. Sehingga nanogenerator ini dapat dengan maksimal menerima energi mekanik yang diberikan kemudian mengkonversikannya menjadi energi listrik.

Energi listrik yang dihasilkan ini pun nantinya dapat disimpan dalam baterai seperti halnya power bank. Selain itu, teknologi ini juga dapat dimanfaatkan untuk menjalankan perangkat elektronik berdaya rendah tanpa menggunakan baterai seperti jam tangan dan smart watch.

Ketiga inventor muda dibawah bimbingan Nandang Mufti, M.T., Ph.D ini terus mengembangkan teknologi hybrid nanogenerator–sel surya yang mereka buat agar menghasilkan perangkat dengan efisiensi tinggi. Menurut Irfan salah satu anggota tim menjelaskan bahwa tidak mudah untuk dapat menggabungkan dua teknologi ini menjadi satu kesatuan, masih banyak eksperimen yang  harus mereka lakukan untuk menemukan formula yang tepat agar menghasilkan perangkat dengan efisiensi yang tinggi.

“Hasil kerja tim mahasiswa UM ini tidak  sia-sia, inovasi ini mendapat perhatian dan bantuan biaya dari Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian Eksakta (PKM-PE)”, tutur Rizky yang merupakan anggota termuda di kelompok ini. Ketiga inovator muda ini saat ini masih terus mengembangkan dan menyiapkan diri untuk dapat mempresentasikan hasil inovasi mereka di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-31 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 28 Agustus-2 September 2018 mendatang..

Malang, 9 Agustus 2018

Penulis: Rizky Aditya Sawitri