Bedah Kritis Visi Misi Para Paslon Pilkada Kabupaten Malang 2020


JurnalMalang - Proses Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Malang terus bergulir, menuju moment pemungutan suara TPS tanggal 9 Desember 2020.

Saat ini para calon tengah gencar melakukan kampanye, sosialisasi diri dan menjelaskan visi misi dan program2nya ke masyarakat, baik melalui sarana media sosial dan media online maupun langsung turun ke masyarakat.

Kampanye langsung tidak dapat dilakukan secara maksimal karena aturan protokol kesehatan era pandemi covid 19 dimana kerumunan massa dibatasi secara ketat. Terutama Malang Raya masih rentan zona merah covid19.

Materi program dan visi misi para calon yang didiskusikan ini diambil dari media sosial, media online dan situs web para calon. Kemudian dianalisa berdasarkan kondisi objektif kabupaten Malang dan potensi kemenangan para calon dalam merebut hati rakyat kabupaten Malang.

1. Sanusi - Didik Gatot Subroto (SanDi).


Berdasarkan situs sanusicenter.com, Paslon incumbent yang didukung banyak parpol ini mengusung visi misi sebagai berikut:

VISI:

Terwujudnya Kabupaten Malang yang Bersatu, Berdaulat, Mandiri, Sejahtera dan Berkepribadian dengan Semangat Gotong Royong berdasarkan Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika

MISI:

1. Mewujudkan kesejahteraan rakyat, membangun sumber daya manusia unggul;

2. Mewujudkan iklim kehidupan demokratis, tertib, dan agamis berlandaskan falsafah Pancasila;

3. Mewujudkan inovasi pelayanan publik dan pembangunan kemandirian desa;

4. Mewujudkan keluarga bahagia, mandiri dan sejahtera;

5. Memperluas pemanfaatan potensi lingkungan hidup, pariwisata, seni budaya, industri kreatif dan investasi pembangunan berkelanjutan.

Dari visi misi di atas, terdapat beberapa kata kunci yang merupakan titik tekan agenda pembangunan SanDi ke depannya yang ditawarkan kepada rakyat kabupaten Malang:

1. Persatuan dan Gotong royong

2. Kesejahteraan dan SDM unggul

3. Demokrasi, agamais berlandaskan Pancasila

4. Membangun Keluarga Mandiri dan sejahtera

5. Ekologi, potensi daerah, ekraf dan investasi.

Visi dari SanDi secara normatif sudah sesuai dengan situasi sosial politik masyarakat kabupaten yang secara kuantitas cukup besar, wilayah geografis yang terluas kedua di Jatim sehingga butuh persatuan dan gotong royong untuk merajut segala potensi yang ada. Tema Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika jelas sangat relevan menjadi frasa utama di masyarakat yang secara budaya heterogen, religius dan toleran. Visi SanDi bisa diterima sebagai harapan ideal masy kabupaten Malang.

Namun dalam misinya SanDi tidak memasukkan secara tegas 5 aspek yang sangat penting bagi masyarakat kabupaten saat ini: 

1. Pengembangan infrastruktur dan SDM kesehatan, dimana tema ini sangat populer saat ini.

2. Inovasi Pendidikan, terutama menghadapi kebiasaan baru new normal.

3. Strategi pengelolaan potensi maritim, terutama menyambut jalur baru JLS dan Tol Mapanda yang rencananya akan melintasi Bululawang, Kepanjen, Gondanglegi dll yang mendekatkan pada zona strategis Turen, Donomulyo, Sumawe menuju Pacitan dst.

4. Ekonomi kerakyatan, UKM UMKM, pemulihan ekonomi di masa/pasca pandemi.

5. Pertanian / agrobisnis.

Kelima sektor diatas amat penting masuk dalam misi paslon karena tren pembangunan era normal sudah berbeda dibandingkan sebelumnya. SanDi lah yang paling memiliki akses data terhadap kondisi dan kebutuhan sarana kesehatan, proyeksi investasi kawasan utara maupun pesisir selatan dan pergerakan arus ekonomi bawah. Dari data tersebutlah menjadi acuan misi dan program Sandi yang lebih realistis dibanding ide-ide pembangunan normatif.

Incumben harus meyakinkan publik bahwa selama menjabat sudah melakukan berbagai program yang positif dan tugas berikutnya adalah "menjaga dan meningkatkan". Sehingga SanDi harus menyiapkan jawaban dari pertanyaan "apa yang dijaga? sektor mana yang ditingkatkan?"


2. Lathifah Shohib - Didik Budi Muljono (LaDub).


Visi :

“MALANG BANGKIT MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA LAHIR BATIN”

Misi :

1. MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR YANG ADIL DAN MERATA ​

2. MEMBANGKITKAN PERAN PEREMPUAN DAN PEMUDA YANG MANDIRI, TERAMPIL, PROFESIONAL, SERTA MEMILIKI PERAN AKTIF DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DIGITAL

3. MENINGKATKAN PENYERAPAN TENAGA KERJA DENGAN MENCIPTAKAN SENTRA-SENTRA EKONOMI KREATIF BERBASIS POTENSI DESA, SENI BUDAYA, DAN PARIWISATA​

4. MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK YANG RESPONSIF, BERKUALITAS DAN TERJANGKAU

5. MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEJAHTERA LAHIR BATIN DENGAN MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI RELIGI, NASIONALISME, DEMOKRASI DAN EKOLOGI.

(Sumber: malangbangkit.com)

Visi Ladub menarik dan ringkas, "Malang Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera Lahir Batin". Visi tersebut jelas sebuah tawaran perubahan, sesuatu yang memang harus dilakukan penantang incumbent dalam kompetisi demokrasi.

Misi Ladub menegaskan pada beberapa katakunci pembangunan:

1. Percepatan pembangunan infrastruktur dan merata.

2. Peningkatan peran perempuan dan pemuda dalam pembangunan.

3. Tenaga Kerja dan Ekraf.

4. Layanan Publik.

5. Religi, nasionalism, demokrasi dan ekologi.

Tiga hal yang paling menarik dari misi Ladub adalah 1) Pemerataan infrastruktur. Bahwa harus diakui masih banyak kawasan kab Malang yang "terisolir" karena buruknya infrastruktur. Sebagai contoh, kec. Ampelgading memiliki sejumlah potensi wisata alam yang indah (misalnya Pantai Licin), tak kalah dengan lainnya namun tidak dikenal karena sulitnya akses jalan menuju lokasi. Ada harapan bahwa Ladub akan membangun akses sarana yang merata di seluruh pelosok desa terutama kawasan pedalaman yang dapat mengundang wisatawan luar kab Malang.

2) Peran Perempuan dan Pemuda dalam pembangunan. Ada sektor2 ekonomi yang memang harus mengutamakan peran keduanya dan Ladub yang mengusung Calon Bupati Perempuan pasti memasukkan hal tersebut sebagai program formal pemda. 3) Tenaga Kerja, peluang kerja akan menjadi issue menarik era new normal ini dimana sejumlah industri perkotaan banyak yang tumbang dan PHK terjadi di mana2. Jumlah tenaga kerja rantau yang pulkam tentu tidak sedikit sehingga program tersebut tidak hanya menarik namun amat relevan.

Sama dengan Sandi, Ladub tidak memasukkan agenda kesehatan dan kemaritiman dalam paket misi pembangunannya sehingga tren issue dan ciri khas kabupaten Malang kurang mewarnai dalam paket misi kedua paslon. Sebagai paslon yang mengusung mantan Sekda sebagai Wabub maka Ladub harus menjadikan agenda "reformasi birokrasi berorientasi kerja / pelayan rakyat" atau "layanan publik yang dekat dan cepat" harus lebih spesifik dan dipertegas; mengingat banyaknya keluhan. Jauhnya akses layanan publik kab Malang yang secara geografis sangat luas. Harus ada lompatan inovasi, layanan jemput bola ibarat "kantor berjalan" untuk meyakinkan publik tentang jenis perubahan yang akan diusung Ladub di Kab Malang. Ladub akan lebih kompeten dalam menyampaikan hal tersebut.

3. Heri Cahyono - Gunadi Handoko.


Paslon dari jalur perseorangan ini mengusung VISI:

Mewujudkan sinergi seluruh daya manusia dan sumber daya alam agar dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat kabupaten Malang.

MISI

Menerapkan STANDAR TATA KELOLA dari tingkat rukun tetangga sampai dengan tingkat kabupaten yang terhubung setiap saat dengan konsep Manajemen kendali otomatis (auto pilot management) berbasis data.

Menerapkan standar Layanan di semua bidang layanan pemerintah yang dilengkapi dengan sistem kontrol dan target waktu penyelesaian.

Memperkuat fungsi pemerintah kabupaten Malang sebagai sebyek/pemangku di semua bidang kehidupan.

Jika benar Visi Misi HC-GH sebagaimana dimuat dalam situs malangjejeg.com di atas maka Visi dan Misi nya amat normatif dan akademis. Relevan namun tidak dalam. 

Potensi paslon non Parpol ada pada tema besar "Kab Malang yang Bebas Korupsi", atau tema Clean and Good Governance. Pemerintahan baru yang bersih dan bebas dari pengaruh/tekanan parpol dalam mengambil keputusan strategis.

Malang Jejeg kurang peka pada tren issue dan potensi issue terpendam masyarakat kabupaten Malang. Bahwa seluruh negri paham Malang Raya baru diterpa prahara politik dimana 3 Kepala Daerah se Malang Raya tersandung kasus tipikor (KPK). Masih hangat dalam kenangan rakyat bahwa ada dua mantan Walikota (1Malang/1Batu), seorang mantan Bupati Malang dan seorang mantan Wabub Malang, seorang mantan Sekkota dan Kadiskot serta 41 orang anggota DPRD kotama menjadi terpidana kasus korupsi. Ada yang sudah bebas dan mayoritas masih dalam tahanan. Rata2 adalah kader parpol.

Noda politik para kader parpol tersebut harusnya menjadi amunisi bagi Malang Jejeg untuk mengungkit ingatan publik bahwa praktisi parpol pernah menciderai amanah rakyat Malang. Kemudian paslon independen menawarkan kepemimpinan alternatif yang jujur, bersih dan mengedepankan pertimbangan hukum dalam semua kebijakan; mendemonstrasikan nya ke dalam semacam MoU publik. 

Figur sam HC yang wirausaha muda dan tidak pernah terkait parpol/kekuasaan dan lawyer GH yang lama di dunia hukum sesungguhnya pasangan ideal yang mudah ditawarkan pada masyarakat yang sebagian sedang apatis akibat krisis kepercayaan pada politik dan kesulitan ekonomi karna pandemi. Paslon indie lebih leluasa dan bebas bicara apapun ke masyarakat ketimbang lainnya. Termasuk menggugah emosi publik, sepanjang itu faktual dan tidak mengandung unsur kebencian.

"Malang baru yang bersih" adalah tema paling relevan, mudah sampai ke sasaran untuk calon perseorangan, pada konteks Malang yang barusaja diterpa banyak masalah tipikor yang melibatkan banyak pejabat. **Red01

***

(Bersambung...)

NB:

- Tetap laksanakan Protokol Kesehatan;

- Jaga sportifitas kompetisi.