Rektor UIN Maliki Resmikan Gedung Prof. Dr. H. Moh. Koesnoe, SH

Rektor UIN Maliki Prof. Dr. Abd. Haris. Usai menandatangani, secara simbolis menyerahkan piagam peresmian nama Gedung kepada perwakilan keluarga Prof. Koesnoe / dok.jm
 JurnalMalang - Gedung D RKB-Pasca Sarjana UIN Maliki secara formal mulai digunakan untuk kegiatan akademik pada Jumat, 17/7/2020. Bersamaan dengan itu, gedung besar yang terletak di jalan Sunan Muria III tersebut diresmikan dengan nama gedung Prof. Dr. H. Moh. Koesnoe, SH. Momentum peresmian tersebut langsung ditetapkan oleh Rektor UIN Maliki Prof. Dr. Abd. Haris, MAg di hadapan perwakilan keluarga Profesor Koesnoe, pejabat struktural UIN Malang dan para undangan.
Gedung D RKB Uin Maliki / jm
Pengabadian nama tokoh pendidikan yang juga Guru Besar Hukum Adat yang mengajar di berbagai Perguruan Tinggi dalam dan Luar Negri tersebut atas pertimbangan, bahwa beliau merupakan salah satu pendiri sekaligus Dekan pertama Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Malang tahun 1961-1969, yang merupakan cikal bakal UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

"Beliau seorang tokoh yang banyak memberi inspirasi. Ahli hukum adat dan filsafat yang dikagumi. Dengan kompetensi memadai yang sangat tinggi," ujar Rektor UIN Maliki. Dalam sambutannya Rektor mengisahkan pernah mengikuti kuliah Profesor Koesnoe, dimana pada saat itu  beliau menceritakan presentasi makalah hasil risetnya di Belanda tentang hukum adat Bali, dan mendapatkan apresiasi luas. Sebagaimana telah diketahui, presentasi ilmiah beliau di podium-podium akademik LN seputar hukum adat di Indonesia, semakin mengukuhkan kapasitas keilmuan Profesor Koesnoe di hadapan para intelektual Barat. Bahwa jauh sebelum hukum Belanda masuk, bangsa Nusantara telah memiliki perangkat hukum yang berbasis pada adat istiadat dan kearifan lokal masyarakat.
Rektor UIN Maliki menerima cinderamata buku-buku karya Prof Koesnoe / jm
Pada kesempatan yang sama, UIN Maliki diberi cinderamata oleh keluarga Prof. Koesnoe berupa beberapa buku karya Prof. Dr. Koesnoe yang diharapkan semakin memperkaya literatur hukum nasional dan di UIN khususnya. Cinderamata tersebut diterima oleh Rektor UIN Maliki Prof. Abd Haris dari drg. Illy Koesnoe Yudiono.

Terdapat beberapa tokoh yang menjadi bagian penting dalam sejarah UIN Maliki yang juga diresmikan namanya sebagai nama gedung-gedung di UIN Maliki, yaitu: KH. Oesman Mansoer, Drs. KH. Maksum Oemar, Drs. KH. Abd. Mudjib, Drs. H. Moh. Anwar, Bc.Hk, Prof. Dr. Hj. Zuhairini, Drs. HM. Djumransjah Indar, M.Ed, Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si dan Prof. Dr. H. Imam Suprayogo yang namanya diabadikan sebagai nama Menara Tower di UIN Maliki.

"Ini mengenang sejarah perjuangan beliau-beliau. Agar generasi berikutnya tahu persis perjuangan para tokoh," kata Prof. Dr. Abd Haris.
Sementara Pengasuh Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang, M. Danial Farafish, SH, MAg yang akrab disapa Gus Danial yang turut hadir sebagai undangan diacara tersebut memuji langkah Rektor UIN Maliki sebagai Pemimpin yang memiliki komitmen pada sejarah kampus UIN, "Kita apresiasi kebijakan yang peduli sejarah dan memperkokoh semangat kebersamaan. Beliau juga akan dikenang sebagai figur pemersatu." Ujarnya. **