Dirgahayu #73 Pemuda Demokrat Indonesia; "Kembali ke Amanat Penderitaan Rakyat"

Ketum DPP Pemuda Demokrat Indonesia, Ir. Fandi Utomo (kanan) / pdi.dok
JurnalMalang - Ormas Pemuda Marhaenis tertua di Republik Indonesia, Pemuda Demokrat Indonesia, merayakan Ulang Tahunnya yang ke 73 pada minggu 31 Mei 2020. Peringatan HUT dirayakan secara serentak nasional disertai dengan simbolis pemotongan tumpeng yang disiarkan bersamaan melalui aplikasi zoom.

Pada kesempatan yang sama Ketua Umum DPP Pemuda Demokrat Indonesia, Ir. Fandi Utomo menyampaikan pidato politik secara daring dalam rangka memperingati HUT Pemuda Demokrat Indonesia yang ke-73, Minggu (31/05/2020).

Diulang tahun yang ke-73 ini, Pemuda Demokrat Indonesia mengusung tema besar yang pernah digaungkan oleh Bung Karno yaitu "Kembali kepada Amanat Penderitaan Rakyat Indonesia".

Menurut Fandi Utomo, tema ini sangatlah relevan dihadirkan kembali, terutama di tengah dinamika global yang sedang tidak kondusif dan situasi nasional yang sedang diuji oleh bencana pandemik Corona Virus atau Covid-19.
Covid-19 belakangan ini menggoyahkan sendi-sendi ekonomi dan ancaman krisis multi-dimensi ada di depan mata. Distabilitas sosial sebagai ekses krisis ekonomi menurutnya bisa menjadi ancaman ketertiban nasional dan pemerintah sedang menghadapi cobaan yang berat.

"Saya sampaikan, Pemuda Demokrat Indonesia menyatakan dengan penuh optimisme, bahwa kita bisa menghadapi semua ini. Negara dengan dukungan seluruh elemen masyarakat akan mampu keluar dari masa-masa sulit menuju era baru yang normal, dengan syarat mari kita kembali ke amanat penderitaan rakyat," pungkas Fandi Utomo, dalam pidato online yang disaksikan DPC Pemuda Demokrat Indonesia se-Malang Raya di Kantor DPC GMNI Malang Raya, Minggu (31/05/2020).

Ketum Pemuda Demokrat Indonesia dan segenap kader Pemuda Demokrat Indonesia mengajak pemerintah baik pusat maupun daerah dan segenap perangkat-perangkatnya untuk mengemban Amanat Penderitaan Rakyat Indonesia dalam segala kebijakannya.

Pelaksana Amanat Penderitaan Rakyat menurutnya adalah mereka yang ikhlas dalam berjuang, mengabdi secara tulus untuk rakyat, rela berkorban demi bangsa dan negara.

Pengemban Amanah Penderitaan Rakyat adalah mereka yang punya kesadaran sosial dalam pikiran dan tindakan, melaksanakan tugas bukan semata kewajiban melainkan inti dari kemanusiaan yang adil dan beradab.

"Penghargaan terhadap kemanusiaan, mau merasakan derita dan denyut nadi kehidupan rakyat yang diwujudkan ke dalam kebijakan nyata demi meraih cita-cita bersama adalah juga bagian dari mengemban Amanat Penderitaan Rakyat," pungkas Fandi.

Dijelaskannya, Amanat Penderitaan Rakyat pada konteks global adalah amanat penderitaan manusia yang berlaku universal, yang dapat membangun perdamaian di tengah-tengah ancaman perang dingin antara negara-negara besar.

"Pandemik ini tidak hanya mengganggu ekonomi makro dan stabilitas politik, tetapi yang utama adalah menyangkut nasib dan masa depan umat manusia di seluruh dunia," ujarnya.

Fandi menyampaikan bahwa Amanat Penderitaan Manusia harus menjadi dasar bagi para pemimpin untuk menahan diri, saling bersinergi dan memusatkan perhatiannya kepada harapan, jeritan dan cita-cita masyarakat sebagai pemilik mandat.

"Di berbagai daerah, Pemuda Demokrat Indonesia telah berpartisipasi aktif dalam perjuangan gotong royong menghadapi Covid-19 dan membantu masyarakat berupa bantuan kesehatan, bantuan ekonomi dan edukasi. Kita juga terus mendorong pemerintah dan institusi yang berwenang di semua tingkatan agar senantiasa berpihak pada kepentingan rakyat kecil," katannya.

Pada momentum HUT ke-73 Pemuda Demokrat Indonesia, Fandi Utomo membakar semangat para kader untuk mengemban Amanat Penderitaan Rakyat.

Ucapan Selamat Ulang Tahun ke 73 mengalir dari berbagai tokoh nasional seperti: Djarot Syaiful Hidayat (mantan Wagub DKI), Riza Patria Wagub DKI, dr. Ribka DPR RI, Emil Dardak Wagub Jatim, Ketua KPU RI, Anggota Bawaslu RI, Ketua KPI RI, Haris Pertama Ketum DPP KNPI dan puluhan tokoh lainnya.

"Sekali lagi kita gelorakan mari mengemban Amanat Penderitaan Rakyat. Betapapun megahnya karya pembangunan, tingginya capaian ekonomi dan demokrasi, semua itu lahir dari penderitaan rakyat yang sejak lama meresap di bumi pertiwi, yang terus mengaliri seluruh urat nadi pembangunan dan jantung kehidupan berbangsa dan bernegara," tutup Ir. Fandi Utomo mengakhiri Pidato Peringatan HUT Pemuda Demokrat Indonesia ke-73. **