Pencipta Sholawat Irfan, Guru Besar, dan Ahli Balaghah Prof. Dr. KH. Achmad Mudlor, SH

Prof. Dr. Kyai H Achmad Mudlor, SH / Dok. Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang

JurnalMalang - Setiap Universitas tentu memiliki ciri khas yang menggambarkan Universitas tersebut. Termasuk pula UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang memiliki Sholawat Irfan. Sholawat Irfan seakan menjadi Lagu Wajib yang harus dihafal oleh setiap lapisan civitas akademika UIN Malang. Sholawat Irfan selalu dinyanyikan setiap acara-acara besar UIN Malang, termasuk pula ketika prosesi wisuda. Bukan hanya terkenal di lingkungan UIN Malang, tetapi juga Sholawat Irfan sudah dikenal di seluruh pelosok negeri.

Pencipta Sholawat Irfan adalah Prof. Dr. Kyai H Achmad Mudlor. Beliau merupakan salah satu muassis UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (Bersama Prof. Khoesnoe), Universitas Islam Lamongan (UNISLA), dan STIH Sunan Giri Malang. Selain itu beliau juga adalah Pengasuh Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang. Profesor Kyai Mudlor juga dikenal sebagai ulama yang mumpuni dalam ilmu Balaghah, yaitu unsur penting dalam mendalami ilmu tafsir yang mengarahkan pembelajaran untuk dapat mengungkapkan gagasan, pikiran yang berdasarkan pada kejernihan dan ketelitian dalam menangkap keindahan bahasa. Ilmu yang umumnya dikenal sebagai Semantik Arab ini tergolong sulit dipelajari, namun ahlinya mampu menjelaskan perbedaan yang ada di antara macam-macam uslub (ungkapan). Berdasarkan literatur, ahli Balaghah mampu mengetahui rahasia-rahasia bahasa Arab dan seluk beluknya.

Bukti yang menguatkan pernyataan diatas adalah Pernyataan Dr. Kyai H. A. Muhtadi Ridwan dan Drs. Kyai H Chamzawi, MHI yang menyatakan bahwa Sholawat ini murni ciptaan Abah Mudlor. Senada dengan pernyataan tersebut, DR. Kyai H Badruddin, MHI yang merupakan Asisten Pribadi Abah Mudlor pada saat itu, juga membenarkan bahwa Sholawat ini ciptaan Abah MudlorAbah dulu ketika menyodorkan konsep sholawat Irfan. Bilangnya:
"Ini coba baca! Bener ndak dari ilmu arudlnya?", Pak Imam minta dibuatkan sholawat Al-Qur'an, tapi itu ndak bener, Sholawat Al-Qur'an itu tidak Muqtadlol Maqom, karena itu saya buat kan Sholawat Irfan.' (Lanjut Abah). Pada waktu itu Saya sebagai asisten Abah mengajar ilmu arudl dan Balaghah. “
“Saya baca dan melagukan bersama Abah, sempat diskusi beberapa kata tapi Abah dengan segala argumentasinya perubahan kata tidakterjadi. Artinya semua itu murni karangan Abah.
“Bersamaan dengan itu Abah meminta Saya (Ust. Badruddin) untuk menulis Sholawat tersebut. Akan tetapi karena pada saat itu ada Dosen Khat yaitu Ust. Ridwan, M.Pd.I. Saya merekomendasikan beliau untuk menulis Sholawat Irfan tersebut yang dimandatkan oleh Abah Mudlor”.
Bukti lain yang menguatkan bukti diatas adalah hasil wawancara langsung oleh Lia Solicha, SS Tahun 2009-2010 mengatakan memang benar bahwa Kyai H Mudlor adalah Pencipta Sholawat Irfan, dan telah dibukukan hasil wawancara tersebut dalam buku 3M (Mujahid, Mujaddid dan Mujtahid) yang terbit pada tahun 2011 UNISLA Press. Selain itu Dalam riset yang dilakukan oleh Nilna Husnatin (2017) tentang Identitas Pengarang : Dampak Status Sosial Pengarang Sholawat Irfan Terhadap Penciptaan Sholawat Irfan. Kronologi penciptaan sholawat ini, dimulai sekitar tahun 1998. Prof. Dr. H. Imam Suprayogo berkata kepada Dr. H. A. Muhtadi Ridwan, M. Ag bahwa beliau oleh Cak Nur atau Prof. Dr. Nur Kholis Majid dianjurkan untuk banyak membaca sholawat. Kemudia Prof. Imam bertanya kepada DR. Kyai H Muhtadi tentang apakah yang dimaksud dengan sholawat. Kemudian Pak Muhtadi menjelaskan bahwa menurut pengalamannya orang yang membaca sholawat hatinya menjadi tentram. Sudah menjadi kebiasaan bagi para dosen senior jaman dulu untuk mengadakan halaqoh-halaqoh kecil setiap kali berkumpul di kampus UIN Malang. Keesokan harinya Prof. Imam berkumpul bersama para dosen senior di halaqoh tersebut sambil membawa catatan yang berisi sholawat. Mengetahui hal tersebut Prof. Mudlor bertanya kepada Prof. Imam, apakah yang tertulis dalam kertas tersebut. Kemudian Prof. Mudlor berkata ―Sopo sing nulis? Kene tak totone. Kemudia Prof. Imam menyerahkannya kepada Prof. Mudlor. Setelah Prof. Mudlor membaca dan memahami artinya Beliau merasa bahwa sholawat ini kurang pas karena berisi tentang sholawat panjang umur, sementara kampus merupakan kaum akademisi.

Setelah dua hari berikutnya Prof. Mudlor datang lagi berkumpul diruang pertemuannya Prof Imam. Beliau mengajukan sya’ir yang baru dan beliau menjelaskan maknanya serta kaidah-kaidah ilmu balaghoh kepada orang-orang yang ada dalam ruang itu. Pada akhirnya secara konvensional disepakati sebagai sholawatnya kampus. Dan selanjutnya Prof. Mudlor memberi nama sholawat itu dengan nama Sholawat Irfan. Pak imam konsisten dan menjadikan sholawat irfan sebagai identitas dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Kemudian sholawat tersebut diaransemen (dilagukan) oleh Prof. Muhaimin menjadi sebuah lagu sholawat. Akhirnya sholawat tersebut pertama kali dilantukan pada wisuda UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan tetap dilantunkan di UIN Malang sampai saat ini.


Arti Sholawat irfan :
Penghormatan dan Salam Allah SWT Senatiasa tercurahkan atas Seseorang yang berbudi Al-Quran
Yaitu Muhammad SAW Sang Penyampai Kejelasan (Al-Quran) Dengan tujuan Untuk Rahmat bagi alam
Kepada Keluarga dan Sahabatnya yang Menyandang Hikmah dan Kemuliaan
Cahaya Penghormatan yang tak terhingga Moga Tetap atas Orang yang mengamalkan ilmu
Wahai Tuhan Sang Penolak Kerusakan Kiranya engkau Selamatkan Kami dari Kesalahan
Wahai Tuhan Kiranya Engkau Berkenan Menjadi Penolong Kami untuk mendapatkan Kenikmatan
Wahai Tuhan selamatkan bangsa kami Dan limpahkanlah akhir yang baik
Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Masukkanlah Kami ke dalam Syurga