MCW Kritik Pilkada Identik Demokrasi Palsu dan Mengandung Dusta

Ilustrasi / sumber: google/kiblatnet
JURNALMALANG.COM - Pemilihan Kepala Daerah akan di langsungkan pada 15 Februari 2017. Di Jawa Timur, daerah yang menyelenggarakan Pilkada langsung ini hanya di Kota Batu, yang mana saat ini tengah berlangsung proses melengkapi / verifikasi syarat para bakal calon. Berhubung seluruh ongkos pilkada ini ditanggung oleh dana rakyat, maka diharapkan menghasilkan pemimpin yang benar-benar loyal kepada rakyat.

Mungkinkan pilkada bisa menghasilkan pemimpin yang sesuai harapan rakyat? Malang Corruption Watch (MCW) yang selama ini getol bicara korupsi di Malang Raya meragukan hal ini terjadi. Sebab kenyataannya pilkada lebih menampilkan konvensi para elit politik, konspirasi mereka yang berkuasa dan berduit. Rakyat hanya dijadikan objek mobilisasi lalu kemudian dicekoki segudang janji politik, kemudian ditinggalkan begitu pilkada usai.

"Pilkada gagal memilih pemimpin dan malah menempatkan pejabat-pejabat publik yang korup.Pada 2015 tahun lalu, Kementerian Dalam Negeri merilis bahwa ada sekitar 343 dari 524 kepala daerah terjerat kasus korupsi. Artinya, lebih dari 70% kepala daerah di seluruh daerah di Indonesia telah menciderai amanat yang diberikan kepada mereka..." demikian cuplikan tulis Hayyik Ali M.M (Wakil Koordinator Malang Corruption Watch) di Akun Facebooknya. 

Rakyat Kota Batu harus sadar bahwa pilkada adalah penentu nasib orang banyak karena tidak hanya memilih pemimpin yang mengelola hampir 1 triliun APBD Kota Batu per tahunnya melainkan juga pemimpin yang menentukan tata-kelola layanan negara kepada rakyatnya. Dalam hal ini kita pahami bahwa rakyat adalah bos yang harus dilayani dengan baik oleh pemimpin hasil pilkada, bukan sebaliknya.

Jika pilkada hanya melahirkan pemimpin yang korup dan tidak amanah maka MCW mengatakan pilkada hanyalah sebagai, ".... sebuah bagian dari demokrasi yang sarat akan kepalsuan...."

Agar pilkada tidak menjadi demokrasi palsu yang berpotensi menghasilkan  pemimpin yang lebih palsu nan penuh dusta, maka rakyat kota Batu hendaknya berpikiran jernih dalam menentukan pilihan. Jangan pernah mau menjadi objek "dagangan" parpol yang mengatasnamakan kepentingan rakyat. 

Selamatkan 1 triliunan APBD Batu per tahunnya dengan memilih pemimpin yang jujur dan cerdas. Percayakan masa depan Bumi Perdikan Batwan Batu kepada pemimpin yang bertanggungjawab. (red1jm).