MADEP MANTEB MAKIN MANTAP MALANG ANYAR SIAP BIKIN KEJUTAN (Diskusi Pilbub Bag-04)

ilustrasi
Jika survey-survey dirilis saat tulisan ini dibuat, besar kemungkinan mayoritas pemilih masih merahasiakan calon Bupati Malang yang akan dicoblosnya pada 9 Desember 2015 nanti. Dengan kata lain, besarnya jumlah "suara ngambang" menjadi dasar bahwa pemenang Pilkada Kabupaten Malang tidak bisa disimpulkan saat ini. Dua kandidat utama, Rendra Kresna - Sanusi nomor urut 1 (RKS-1) dan Dewanti Rumpoko - Masrifah nomor urut 2 (DRM-2) sama-sama berpeluang menjadi pemenang. Tren baru politik di era booming medsos ini sulit diterka dan seringkali mengejutkan. Akankah dalam pilkada kabupaten Malang berakhir sesuai prediksi kebanyakan lembaga survey atau akan terjadi kejutan??

Jika hitungannya menggunakan matematika murni maka RKS-1 pasti akan menang besar sebab didukung oleh gabungan banyak partai, hanya melawan satu partai. Meskipun banteng adalah juara 1 pemilu dan memiliki kursi legislatif mayoritas (pileg2014), tetapi tidak ada apa-apanya dibandingkan populasi pemilih gabungan pendukung madep mantep.

Tetapi, matematika politik berbeda hitungannya. Pilihan massa parpol tidak selalu berbanding lurus dengan pilihan partainya apalagi pada perintah elitnya. Pada konteks pilkada, massa parpol relatif mandiri menentukan pilihan daripada di masa pileg. Gerbong besar koalisi madep mantep tidak serta merta bisa mengungguli paslon PDI Perjuangan dengan kalkulasi kuantitas. Ada banyak aspek pertimbangan yang ikut menentukan seseorang memilih pemimpin.

Gambaran kekuatan dua kandidat unggulan (menurut perkiraan subjektif).

1. Rendra Kresna - Sanusi.
Adalah incumben yang memiliki kelebihan utama:
  • 5 tahun RK berkuasa menjadi Bupati, sehingga popularitasnya tertinggi, lebih sering dan intens berinteraksi langsung dengan rakyat pemilih, sudah melakukan penataan dalam waktu yang lama dan barang tentu memiliki "barisan" di internal birokrasi. Juga masuk akal apabila mayoritas "mitra" di luar lingkaran pemerintahan yang selama 5 tahun bersama akan turut partisipasi. Dan sebaliknya yang bukan mitra dan gagal merapat cenderung menyebrang ke kubu yang kontra incumbent.
  • Di dukung oleh gabung / koalisi besar, yang dengan sendirinya mesin politiknya digerakkan oleh banyak sumber daya politik. Banyak tim yang bekerja di kubu madep manteb.
  • Figur Rendra sendiri memiliki potensi, nasionalis religius cocok dengan atmosfir sosial kabupaten heterogen, RK tidak memiliki problem hukum selama berkuasa.
  • Modal elektabilitas (pemilih pasti) yang cukup tinggi sudah cukup menjadikannya sebagai kandidat terkuat menjadi Bupati Malang.
Namun kondisi tersebut bukan tanpa tantangan, mengingat paslon DRM-2 juga memiliki kekuatan utama:
  • Dicalonkan oleh Partai besar, juara umum pemilu di kabupaten Malang, dan bisa dibilang saat ini adalah era kebangkitan PDI Perjuangan. Konflik intenal di kabupaten yang sempat dikhawatirkan masa-masa awal pencalonan Dewanti ternyata tidak terjadi, membuktikan bahwa Banteng cerdas memadamkan api dalam sekam. Gerakan "pembangkangan" PAC2 juga sudah tidak terdengar. Harus diakui, ER yang semula diragukan kemampuannya bisa memimpin banteng kabupaten nyatanya berhasil meredam konflik, pasca Konfercab dan Konfensi Bacabub yang dua-duanya kontroversi. Mungkin banteng menyadari bahwa konflik intern hanya buang-buang tenaga, mending digunakan untuk melawan barisan sebelah yang besarnya bukan main.
  • Tema MALANG ANYAR mampu membawa hawa baru di iklim politik kabupaten yang terlampau kuning, jelas akan mampu menggugah pilihan politik massa yang selama kepemimpinan incumben lingkungan dan nasibnya tidak berubah. Di masa awal pencalonannya, Dewanti dicurigai oleh beberapa orang sebagai "boneka politik" yang maju untuk kalah seakan-akan ada deal-deal "dagangsapi" antara banteng dengan incumbent. Gosip tersebut kini sudah lenyap, dipatahkan oleh gencarnya Malang Anyar blusukan di desa-desa, tampil di beberapa seremonial dengan kekuatan penuh, menyuarakan harapan perubahan yang lebih baik. Desas desus bahwa mayoritas timses Dewanti - Masrifah adalah orang Batu juga tidak terbukti seiring dengan mekarnya timses Paslon nomor 2 ini, yang harus diakui lebih kreatif dan militan. Hanya dari satu parpol namun mampu mewarnai. Itulah bakat terpendam PDI Perjuangan.
  • Figur Perempuan - Perempuan yang diusung terdapat sisi menariknya, eksperimen politik bahkan boleh disebut "inovasi" dalam politik pilkada dimana mayoritas orang percaya bahwa sepasang cewek tidak lazim di sandingkan di panggung pilkada. Pada wacana yang bias gender memandang hal itu sesuatu yang lemah. Namun jika melihat konteks politik belakangan ini seringkali penuh kejutan, tidak terduga-duga, posisi paslon Perempuan kuadrat Dewanti - Masrifah bisa menjadi potensi baru, pembuktian kebangkitan perempuan di tengah dominasi laki-laki di lapangan politik. Di tengah kian banyaknya masyarakat yang apatis dan sumpek dengan politik, figur hasil 'eksperimen' politik seringkali mendulang simpati. Kaum wanita yang penasaran ingin menguji kepemimpinan duo Srikandi untuk mewakili kaumnya maka boleh mencoba melirik Malang Anyar.
  • Merajai jajak pendapat online. Paslon nomor 2 unggul di beberapa polling media online dan blog-blog mandiri. Banyak yang meremehkan polling online, padahal dibandingkan dengan polling dagelan "gunting koran" ala media cetak lebih logis polling online (tanpa rekayasa). Meskipun polling yang mengandalkan klik pengunjung situs tidak bisa dijadikan rujukan ilmiah, namun menjadi indikasi dukungan dalam kapasitas yang terbatas. Ketika misalnya ditunjukkan kepada mereka yang awam IT hasilnya (polling) relatif dipercaya sebagai hasil yang akurat. Rakyat yang tidak pernah berurusan dengan internet, manakala ditunjukkan hasil polling online agar disebar kepada sesama yang awam IT cukup efektif membangun keyakinan bahwa paslon nomor 2 merupakan calon pemenang. Seharusnya paslon 1 yang merajai polling online sebab memiliki tim besar dan banyak SDM, nyatanya, konstituen Malang Anyar yang seringkali diidentikkan dengan rakyat jelata justru yang teraktif interaksi onlinenya -mengalahkan kaum yang kontra jelata. Inilah contoh nyata gejala militansi Malang Anyar di medsos yang nanti bisa saja membuat kejutan. Dari 4 portal online (saat analisa ini ditulis), madep manteb hanya unggul di malangtimes.com, sementara malang anyar menguasai polling di situs malangvoice.com - malang-post.com dan malangpagi.com.
Beban berat bagi malang anyar adalah, singkatnya waktu untuk menggalang suara sementara madep manteb sudah lama berlari dan berada di puncak. Berat bukan berarti mustahil. Maka malang anyar harus melakukan hal-hal yang luar biasa. Seperti bagaimana memaksimalkan dukungan tokoh banteng yang ikut dibesarkan oleh kabupaten Malang seperti para anggota DPR RI dan DPRD Jatim yang memiliki basis besar di kabupaten Malang.

Materi kampanye malang anyar secara umum cukup mengigit namun kurang detail. Ketika mereka mengusung pendidikan gratis misalnya, seharusnya sudah mengantongi data lengkap beban pendidikan (sekolah negeri) di kabupaten beserta riset keberatan rakyat kabupaten atas biaya pendidikan yang dikomparasikan dengan anggara pendidikan di APBDkab. Di era sekarang setiap materi kampanye perlu disertai data yang jelas dan bukanlah asumsi. Contoh lain, jika saja malang anyar memiliki data berapa generasi kab yang memilih sekolah di kota Malang karena alasan kualitas sehinjgga malang anyar langsung mengajukan tawaran kualitas baru bagi pendidikan di kabupaten. Mengajukan tawaran bahwa di era malang anyar siswa kab tidak perlu lagi "mengungsi" ke kota untuk mengejar kualitas.
Ketika malang anyar berbicara tentang penguatan wisata harusnya memegang data wisata, data akses, infrastrutkr wisata dan analisis lengkap potensi wisata kabupaten yang belum tergarap maksimal. Demikian pula dengan layanan publik, apakah tim nomor 2 sudah mengetahui detail2 layanan publik dan peta infrastruktur di kabupaten Malang sehingga berani menawarkan perubahan? Meski demikian, malang anyar sudah mampu membuat kompetisi menjadi dinamis dan bergairah. Ada untungnya juga ketika kompetitor incumbent tidak membeberkan daftar "kegagalan" lawan, sebab incumben pasti sudah mempersiapkan daftar panjang prestasi pembangunannya selama 5 tahun memimpin.
-----------
Peluang menang bagi paslon 1 tinggal melihat hasil survey terbaru. Jika paslon 2 grafik elektabilitasnya naik sementara nomor 1 stagnan, maka madep manteb harus nyalakan tanda bahaya. Sebab durasi start malang anyar baru hitungan bulan sudah mampu merubah grafik. Jika hasil survey tetap seperti rilis lembaga survey nasional beberapa bulan lalu, elektabilitas 70 % maka barangtentu pertarungan sudah usai. Tetapi hal itu sulit menjadi kenyataan, justru rilis yang terlalu bombastis rentan menurunkan militansi timses di level bawah karena jumawa dan terlena.

----Untuk paslon nomor 3: opo jare salam 3 jari...........

Satu kelebihan dari pesta demokrasi pilkada kabupaten Malang adalah lancar, damai dan tidak ada konflik. Ini perlu dipertahankan.....