Coban Kethak Kasembon (Wisata Pegunungan dan Air Terjun di Malang)

Kabupaten Malang menyimpan banyak potensi wisata alam seperti pantai, air terjun, kebun wisata dan pegunungan. Selama ini orang lebih banyak mengetahui wisata alam kabupaten Malang ada di kawasan selatan dan timur seperti Sendang Biru atau arah Bromo. Kali ini akan diulas sebuah tempat wisata coban dan pegunungan yang masih alami di daerah Malang barat. Warga sekitar menyebutnya Coban Kethak karena apabila dipandang dari jarak tertentu di atas lokasi air terjun ada sebuah penampakan raut wajah mirip singa. 
 
Coban kethak berlokasi di desa Pait  kecamatan Kasembon kabupaten Malang. Lokasi wisata baru ini telah di buka  sejak November 2014 oleh Disbudpar  Kabupaten Malang bersama administratur / KPPH Malang. Dari aspek lokasi maupun suasana secara umum hampir sama dengan kebanyakan wisata coban di Malang. Namun yang membedakannya adalah kalau kita amati secara seksama, ada batu kepala singa yang berada di bawah aliran air terjun.
 
Wosata cona kethak ini isaat liburan sekolah pengunjungnya bisa mencapai rata-rata 500 sampai 600 wisata perhari. Karen akses jalan sudah cukup memadai.
Coban kethak dengan luas 4 hektar banyak di tumbuhi pohon durian dan alpukat  saat ini pengelolaannya dikelola oleh yayasan Suba Indonesia bekerja sama dengan Perhutani kabupaten Malang denga harga tiket masuk sebesar Rp 5.000 rupiah.
 
Lokasinya pun  mudah dijangkau, persis di samping jalan raya hutan Pait sekitar 15 km dari kecamatan Pujon. Jadi wisatawan  tidak terlalu kesulitan menemukannya. Untuk menuju lokasi, wisatawan harus menapaki jalan bebatuan sepanjang 25 meter melewati bangunan yang terbuat dari bambu dan wisatawan  langsung bisa berhadapan dengan air terjun yang memecah tebing berhiaskan akar-akar pohon liar dan berair dingin ini,bak perawan yang baru terjaga dari tidurnya.
 
Sarana dan keindahan yang alami membuat wisatawa betah berlama-lama di tempat ini, suara deburan air terjun setinggi 25 meter ini seakan memecah kesunyian hutan rimba yang dulunya banyak di huni satwa liar, seperti kera dan beraneka macam burung. (diolah dari ulasan Herman
/ malangpagi.com)