Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Malang: Keberhasilan dan Kegagalannya di era BPJS

Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, salah satu RSUD Kelas A dan yang paling ramai di Jawa Timur. Jangkauan layanannya bukan hanya bagi warga Malang-Batu melainkan juga meliputi pasien dari Pasuruan, Probolinggo, Lumajang ke Timur bahkan Hingga Blitar ke Barat. Sehingga bisa dibayangkan betapa "sesaknya" RS milik PEMPROV JATIM ini. Apalagi mulai "memasyarakatnya" BPJS maka RSU Syaiful Anwar diserbu pasien dari segala penjuru. Sekilas, sistem layanan sudah modern dan prima, lab canggih dan lengkap akan tetapi ada hal non medis yang justru terabaikan. Tak heran bila ada "si sakit yang datang ingin sembuh tapi pulang tambah sakit". #lanjut.....

RSU Daerah Saiful Anwar Malang dahulunya (1947an) adalah Rumah Sakit Militer, melayani segala kebutuhan medis tentara pada masa Perang. Singkat kata, RS milik negara yang terletak dijantung kota Malang ini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Jadi segala hal yang berkaitan dengan pengelolaannya menjadi tanggungjawab Pemprov JATIM.

RSU Saiful Anwar (RSU-SA) yang terletak di Jalan raya Jaksa Agung Suprapto No 2 (Seberang Depan Kantor POLRESTA) Malang ini cukup luas dan lengkap sarana medisnya termasuk tenaga dokter yang ramah dan profesional. Pasien RSU Saiful Anwar lebih banyak yang dari luar Malang seperti dari Pasuruan ke timur hingga yang rujukan dari Banyuwangi. Sehingga, RSU SA sangat penuh pasien-pengunjung setiap hari. Berhubung ini adalah RSU milik Masyarakat JATIM melalui Pemprov, maka sangat wajar apabila segala kondisi dan layanannya perlu dibahas, dipublikasikan dan dievaluasi langsung oleh masyarakat sendiri yang memiliki aset. 
Tulisan ini adalah bagian dari usaha evaluasi RSU SA agar tetap melayani pasien dengan baik dan meningkatkan mutu layanan yang dirasa masih kurang.

Berdasarkan masukan, kritikan dan laporan yang masuk di kami melalui media email, facebook, twitter, telpon dan lisan, terdapat beberapa evaluasi yang penting diketahui publik terkait dengan layanan dan fasilitas RSU Saiful ANwar. 

Setelah melakukan pengamatan langsung secara intensif, maka ada beberapa hal yang penting untuk diketahui oleh MANAJEMEN RSU SAIFUL ANWAR dan JUGA PEMPROV JATIM (GUBERNUR--DINKESPROV--DPRD JATIM KOMISI E) seputar RS SA Malang:

A. Kelebihan/ keunggulan yang harus didukung bersama:
  1. Sebagai RSU RUJUKAN yang paling diminati di Malang dan sekitarnya;
  2. Tenaga medis lengkap. Mayoritas masyarakat menyatakan PUAS dengan layanan Dokter RSUD SA.
  3. Sarana seperti Lab Radiologi, Mikrobiologi dst tersedia dengan peralatan yang canggih dan sistem layanan uji lab yang CEPAT, MUDAH dan MURAH (Gratis bila anggota BPJS);
  4. Ketersediaan obat di unit Farmasi sudah baik;
  5. Layanan khusus untuk anggota BPJS disejajarkan dengan pasien umum bahkan ada beberapa item kemudahan;
  6. Sistem pelayanan di UGD termasuk kategori terbaik versi polling publik Malang; melayani pasien darurat dari berbagai kota kabupaten namun semua tetap terlayani dengan baik. ;
  7. Sistem layanan Rawat INAP sangat baik, disiplin dan mayoritas masyarakat puas dengan hal tersebut.
  8. Sistem layanan sudah modern terkomputerisasi antar unit, terhubung dengan inst farmasi manapun di Malang. Tidak banyak terlihat tulisan "cakar ayam" di kertas resep karena umumnya apoteker sudah bisa langsung mengecek resep onlinenya di komputer berdasarkan data pasien, mungkin ini yang dimaksud e-resep.
B. KELEMAHAN RSUD SAIFUL ANWAR yang harus DIEVALUASI bersama:
  1. Area PARKIR. Fasilitas publik yang paling ruwet parkirannya di Malang ini adalah RSUD Saiful Anwar. Memang karena keterbatasan lahan (hanya depan IRJ) sehingga pada jam 9-an pagi seluruh area sudah full. Jadi bila ada pasien jauh-jauh datang berobat jangan kaget bila harus menunggu berjam-jam hanya untuk menunggu ada ruang parkir yang kosong meskipun itu hanya untuk 1 sepeda motor. Pihak RSUD harus memikirkan solusi PARKIR karena amat sangat penting bagi masyarakat (pasien) yang seharusnya datang berobat justru menderita karena terlalu lama antri di halaman IRJ;
  2. TOILET yang JOROK. Pihak RSUD Saiful Anwar harus malu dengan Toilet MALL, BANK dan kantor lainnya yang bersih, lega dan wangi. Sementara di RSUD SA, toiletnya sempit, kotor, BAU dan banyak Klosetnya yang RUSAK (contohnya di samping Apotik lantai II IRD). Berapa Biaya perbaikan toilet RSUD SA? Bandingkan dengan berapa miliar dana masyarakat JATIM yang masuk di RSUD ini. Hendaknya pihak manajemen memperbaiki sistem kebersihannya terutama TOILET di IRD lantai 1 maupun 2;
  3. ANTRIAN di APOTIK BPJS (Lt1 depan) MENYIKSA PASIEN. Bayangkan, dari pantauan kami, seluruh isi ruang tunggu dalam penuh dengan pasien yang menunggu antrian. dan proses menunggu itu amat sangat LAMA, bisa lebih dari 5 jam. Kami telah menyaksikan sendiri bagaimana ratusan orang yang sakit harus duduk menunggu obat selama itu. Sistem antriannya juga kadang manual (mesin printer nomor urut dlam kondisi RUSAK saat kami pantau), pasien datang mengambil kertas berupa angka urutan Antri, lalu menunggu dipanggil sesuai urutan kedatangannya. Setelah itu menunjjukan berkas/ resep dari dokter, lalu diberi lagi nomor urut berupa karcis warna ukuran kecil dan menunggu giliran dipanggil apabila obatnya sudah disiapkan. Pertanyaannya: Kenapa MESIN pencetak nomor urut antri bisa MATI? KENAPA pihak RSUD SA tidak menambah petugas dan tenaga apoteker di unit Farmasi (apotik lantai 1)?? Padahal yang dilayani adalah orang Sakit yang lemah dan terluka. Dan Pasien ini membayar melalui asuransi kesehatan (BPJS) ataupun melalui subsidi negara. Ketika giliran rakyat memBAYAR pihak pemerintah tidak mau kompromi (lewat 3 bulan tunggakan BPJS anggota langsung dicoret!). ANTRIAN LAMA di Apotik RSUD Saiful Anwar ini bagi kami adalah MASALAH BESAR yang WAJIB dituntaskan segera;
  4. PETUGAS non Medik justru kurang ramah. Seperti ulah petugas tua laki-laki yang melayani stempel kuitansi BPJS (samping Lab. Micro), saat kami saksikan dia begitu tidak ramah, berwajah masam dengan kasarnya mengambil dan menyerahkan slip yang akan dia stempel, petugas macam itu tidak sadar bahwa seluruh penghasilannya di situ diambil dari dana masyarakat yang dia layani. Ada satu unit Lab yang dikeluhkan tidak ramah yaitu di lab pemeriksaan darah (lantai 2 samping Poli Komplementer), dimana petugas perempuan pengambilan sample darah yang tidak ramah dan kasar dalam mengarahkan pasien. Dia seperti bangga merendahkan para pasien yang seharusnya dia syukuri karena semua pasien mendatangkan rezeki bagi dia dan instansinya. Ini adalah contoh buruk aparat yang tidak paham terima kasih di sebuah RSU yang dibanggakan PEMDA JATIM;
  5. Tempat PENGADUAN sering KOSONG. ruang yang terletak di belakang resepsionis dan informasi ini sering terlihat kosong sehingga masyarakat enggan untuk menyampaikan langsung aspirasinya. Sebagai Rumah Sakit Publik, RSUD SA harusnya memaksimalkan layanan aduan ini dengan pertimbangan bahwa ini adalah tempat orang mengobati dirinya dri rasa sakit -berikan layanan yang siaga-tanggap.
Sementara demikian dulu, semoga dibaca dan disikapi oleh pihak yang berkepentingan (Pemporv JATIM, DPRD JATIM, DINKES JATIM, BLU JATIM, DIREKTUR RSSA). Adapun prestasi RSUD SA maka pandang itu sebagai keberhasilannya dan harus didukung oleh semua pihak. Sebaliknya apabila ada hal yang masih salah dan kurang maka itu adalah kegagalan yang harus secepatnya diperbaiki. Masih diterima masukan, kritikan atau data/informasi tambahan dari masyarakat, baik yang puas maupun yang tidak puas dengan layanan RSUD Saiful Anwar Malang untuk menyempurkan publikasi layanan umum yang akan datang. 
Semoga bermanfaat...(l@m)