Garda Pancasila: Skandal "Pokir" Ciderai Demokrasi Kota Malang

Garda Pancasila Cermati Perkembangan Pilkada Kota Malang/ jm
JurnalMalang - Perkembangan politik dan hukum di kota Malang menjadi perhatian organisasi Garda Pancasila. Bertempat di kediaman ketua umum Garda Pancasila, Drs. Peni Suparto MAP di Kepanjen, organisasi sosial masyarakat tersebut melakukan rapat konsolidasi pada Sabtu, malam (12/5/ 2018) 

Silaturrahmi dan Konsolidasi internal tersebut dihadiri sekitar 200 anggota Garda Pancasila dari 5 Kecamatan di kota Malang. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Pelafalan Pancasila dan Doa.

Rapat konsolidasi dipandu oleh Sekretaris GP, Wijianto AMd. Masing - masing perwakilan kecamatan dan kelurahan menyampaikan perkembangan dan situasi terkini peta politik jelang Pilkada kota Malang.
"Sebagai warga kota Malang, kita harus peduli pada peristiwa apapun yang menyangkut kepentingan masyarakat, seperti Pilkada nanti. Kita tidak ngomong politik praktis, tapi bagaimana mengedukasi anggota kita dan mengajak masyarakat memilih calon yang pantas untuk memimpin kota Malang," ujar Wijianto dalam pembukaan diskusinya. 

Peserta paling banyak menyampaikan suara arus bawah dan bagaimana sudutpandang rakyat kota terhadap para peserta pilkada, bagaimana citra para calon di mata rakyat dan seberapa besar pengaruh  kasus "Pokirgate" Eksekutif - Legislatif kota Malanf yang sedang diproses KPK terhadap Pilkada nanti.

Dari hasil diskusi dan Konsolidasi Garda Pancasila tersebut dapat di simpulkan :
Pertama, akibat dari skandal "pokirgate" dan kasus lainnya antara unsur eksekutif - legislatif yang berhasil dibongkar KPK, maka kepercayaan masyarakat kota terhadap pilkada yang melahirkan kepemimpinan yang bersih dan berintegritas makin pudar. Rakyat makin pesimis terhadap SDM politik yang dimiliki parpol. Oleh karna itu Garda Pancasila akan mendukung kembalinya optimisme rakyat dengan mulai pada sosialisasi internal anggota. 

Kedua, Garda Pancasila mendukung proses dan tahapan Pilkada kota Malang yang jurdil dan damai. Dihimbau kepada para kontestan pilkada agar menghindari konflik, kampanye hitam dan tindakan politik yang melanggar hukum. Bagi anggota GP yang sementara ini bergabung menjadi timses di berbagai paslon diharapkan memperhatikan betul himbauan di atas.

Ketiga, Garda Pancasila akan mengumpulkan data dan informasi langsung di masyarakat terkait aspirasi rakyat terhadap para calon, peta dukungan arus bawah dan elektabilitas para kandidat cawali/cawawali kota Malang. Data tersebut akan menjadi rujukan bagi sikap politik Garda Pancasila terhadap para kontestan pilkada. Bahwa Garda Pancasila merupakan organisasi sosial yang tidak hanya memiliki anggota di setiap kecamatan namun juga memiliki sejumlah program dan daerah binaan sosial.

Keempat, Garda Pancasila nanti akan mendukung calon yang mengakar di masyarakat dengan kriteria mampu memberikan sejumlah program yang sesuai dengan kondisi kota Malang, mulai dari sektor Pendidikan, kesehatan, ukm/umkm, infrastruktur, layanan publik hingga kepemimpinan yang mampu melaksanakan semboyan "Malang Bermartabat" dalam versi yang benar.

Terlepas dari konteks yang di bahas di atas, Ketua Umum Garda Pancasila Drs. Peni Suparto, MAP mengajak seluruh anggota GP untuk senantiasa menjaga kebersamaan dan merawat silarurahmi. "Saya ucapkan terima kasih atas kehadirannya. Apalagi ini menjelang ramadhan, mari terus menjaga silaturrahmi dan merawat kerukunan."  Pungkas mantan Walikota Malang yang akrab dipanggil ebes Inep ini. (jm).