 |
| Persiapan Uji Siap Tempur Tingkat Kompi / Dok.Pendiv2 |
Pendiv2 - Prajurit Denpal Divif 2 Kostrad melaksanakan latihan UST Tingkat Kompi terintegrasi dengan Batalyon Kavaleri 8 dan Batalyon Kesehatan Divif 2 Kostrad. Latihan Uji Siap Tempur Tingkat Kompi Denpal Divif 2 Kostrad ini dilaksanakan di Daerah Latihan Karangkates dan Kalipare Kabupaten Malang pada tanggal 28 Nopember 2016 s.d. 01 Desember 2016 yang lalu.
Materi yang dilaksanakan meliputi Komoditi Peralatan yang dikombinasikan dengan gerakan perorangan sehingga dapat tercipta kolaborasi pengujian yang selaras dan terpadu, dengan pengertian selain mengasah kemampuan kecabangan Peralatan juga kemampuan Militer Umum.
Pada kegiatan ini sistem pengujian akan dilihat dan dinilai sesuai dengan daftar penilaian yang dibagikan kepada para penilai, sehingga dapat diakumulasikan dalam bentuk angka untuk mendapatkan data terhadap penguasaan materi UST. Selain itu juga dengan menerapkan sistem penilaian ini dapat memantau tingkat pembinaan keahlian sesuai Komoditi dalam menangani suatu permasalahan.
Disamping itu materi ujian ini sekaligus meliputi Komoditi Kendaraan yang menitikberatkan pada penanganan dan penggantian suku cadang sistem pengereman, kelistrikan yang rusak, mengatasi kerusakan rantai Tank, dan perbaikan berbagai jenis kendaraan. Sedangkan untuk materi komoditi Senjata, para peserta UST dihadapkan dengan perbaikan jenis senjata GPMG Mag.58 dan perbaikan Senjata Mesin Berat (SMB). Sementara untuk materi Munisi yaitu pada permasalahan perhitungan dan pendistribusian bekal serangan maupun bertahan yang disertai dengan penguasaan administrasi pendukungnya.
Dan yang terpenting adalah tampilan dari Bunmulap (Penimbunan Munisi Lapangan) apakah sudah sesuai dengan syarat yang ditentukan dan perlengkapan didalamnya serta pelaksanaan penghancuran munisi serta Komoditi Teknologi Mekanik dalam mengatasi permasalahan jembatan.
Sementara itu Wakil Komandan Detasemen Peralatan, Mayor Cpl Wiwin Wiryono menjelaskan, “Latihan UST Tingkat Kompi tahun 2016 ini merupakan kegiatan puncak yang dilaksanakan oleh Satuan Denpal Divif 2 Kostrad. Tentunya dengan berbagai evaluasi, diharapkan mampu memberikan pembaharuan yang lebih baik, sebagai acuan untuk meningkatkan kemampuan di bidang Peralatan maupun Militer Umum pada kegiatan di masa mendatang,” jelasnya. (Pendiv2/red1).
Materi yang dilaksanakan meliputi Komoditi Peralatan yang dikombinasikan dengan gerakan perorangan sehingga dapat tercipta kolaborasi pengujian yang selaras dan terpadu, dengan pengertian selain mengasah kemampuan kecabangan Peralatan juga kemampuan Militer Umum.
Pada kegiatan ini sistem pengujian akan dilihat dan dinilai sesuai dengan daftar penilaian yang dibagikan kepada para penilai, sehingga dapat diakumulasikan dalam bentuk angka untuk mendapatkan data terhadap penguasaan materi UST. Selain itu juga dengan menerapkan sistem penilaian ini dapat memantau tingkat pembinaan keahlian sesuai Komoditi dalam menangani suatu permasalahan.
Disamping itu materi ujian ini sekaligus meliputi Komoditi Kendaraan yang menitikberatkan pada penanganan dan penggantian suku cadang sistem pengereman, kelistrikan yang rusak, mengatasi kerusakan rantai Tank, dan perbaikan berbagai jenis kendaraan. Sedangkan untuk materi komoditi Senjata, para peserta UST dihadapkan dengan perbaikan jenis senjata GPMG Mag.58 dan perbaikan Senjata Mesin Berat (SMB). Sementara untuk materi Munisi yaitu pada permasalahan perhitungan dan pendistribusian bekal serangan maupun bertahan yang disertai dengan penguasaan administrasi pendukungnya.
Dan yang terpenting adalah tampilan dari Bunmulap (Penimbunan Munisi Lapangan) apakah sudah sesuai dengan syarat yang ditentukan dan perlengkapan didalamnya serta pelaksanaan penghancuran munisi serta Komoditi Teknologi Mekanik dalam mengatasi permasalahan jembatan.
Sementara itu Wakil Komandan Detasemen Peralatan, Mayor Cpl Wiwin Wiryono menjelaskan, “Latihan UST Tingkat Kompi tahun 2016 ini merupakan kegiatan puncak yang dilaksanakan oleh Satuan Denpal Divif 2 Kostrad. Tentunya dengan berbagai evaluasi, diharapkan mampu memberikan pembaharuan yang lebih baik, sebagai acuan untuk meningkatkan kemampuan di bidang Peralatan maupun Militer Umum pada kegiatan di masa mendatang,” jelasnya. (Pendiv2/red1).