Dinilai Rendahkan Penumpang, Petugas Bandara Abd. Saleh Perlu Belajar Etika Layanan Publik

ilustrasi / hubud.dephub.go.id
JURNALMALANG - Menjadi pelayan publik itu tidak gampang. Selain harus bekerja dengan profesional aparat pemerintah dituntut untuk mengedepankan tata krama dan etika dalam komunikasi dengan masyarakat. Rupanya di Bandara Abd. Saleh Malang cara komunikasi segelintir petugas butuh evaluasi.

Buruknya cara komunikasi petugas bandara ini diungkap oleh akun Andreas Lucky Lukwira melalui grup publik Komunitas Peduli Malang selasa (9/8/2016) kemarin. Lebih dari 800 like dan ratusan kali dibagikan netizen merupakan bukti besarnya atensi publik terhadap layanan Bandara terbesar kedua di Jawa Timur ini.

Petugas Bandara Abd Saleh (yg baju biru tua) merendahkan penumpang. Ibu saya pagi ini naik pesawat Sriwijaya untuk kembali ke Jakart. Selesai Xray ibu saya diteriaki petugas baju biru tua di foto ini

Petugas: isinya apa? *Nunjuk ke dua* (Teriak)
Mama: bapak g usah teriak2, isinya perlengkapan masak
Petugas: harus diperiksa ini (masih teriak)
Mama: tadi sudah di Xray kan. Kalau bapak masih ga percaya silahkan buka
Petugas: harus ditimbang
Mama: ya memang harus ditimbang. Anda bisa ga ngomong lebih sopan?

Dan yang merendahkan adalah:

Petugas: ibu pernah naik pesawat ga? (Pertanyaan macam apa ini, andai kan belum pernah naik pesawat pun seharusnya petugas membimbing bukan merendahkan)
Mama: sering, tapi cuma disini yg aneh petugasnya (mungkin sebelum petugas tsb bekerja di bandara, Mama saya sudah naik pesawat berkali kali)

Mohon otoritas bandara Abd Saleh Malang memberikan pembinaan bagaimana melayani penumpang yang baik
Menganggap penumpang sebagai tamu, bukan sebagai maling
Ingat gaji mereka dari penumpang

Abd Saleh, Selasa 9 Agustus 2016 07.30
Andreas Lucky Lukwira

Petugas Bandara Abd. Saleh / fb Andreas Lucky Lukwira
Dari kasus di atas, petugas mungkin berusaha bertindak disiplin untuk memastikan semua barang bawaan penumpang sudah sesuai aturan keamanan bandara. Namun disesalkan adalah caranya menyampaikan dalam bahasa yang kasar dan tidak mencerminkan status petugas sebagai pelayan publik yang harusnya ramah dan sabar. (jm3).