Jaring Aspirasi Publik, JurnalMalang Adakan "Polling Terbuka" Tahap I, Siapa yang Layak Jadi Bacalon Bupati Malang 2020; Ini Daftarnya


Ilustrasi : google
JurnalMalang, Diskusi Redaksi - Pesta Demokrasi Pilkada Kabupaten Malang memang masih lama [23 Sept 2020] tapi tahapannya akan dimulai sebentar lagi, yaitu penjaringan tokoh / figur oleh ParPol yang diikuti penyaringan hingga turunnya Rekomendasi sebagai salahsatu syarat pencalonan melalui partai.

Rakyat kabupaten Malang diharapkan ambil bagian aktif di dalam mengawal setiap proses demokrasi ini, agar Pilkada benar - benar mewakili aspirasi rakyat kabupaten Malang dan melahirkan pemimpin yang berkualitas dan berintegritas. Rakyat harus memiliki pemimpin yang benar benar visioner, bersih dan profesional; Pilkada bukan ajang democrazy memilih kucing dalam karung.

Sebagai media warga yang tidak terikat birokrasi pers [Citizen Journalism] situs Jurnal Malang secara khusus akan mengulas semua tahapan Pilbub kabupaten Malang 2020 dengan lugas, mendalam dan objektif sebagai bagian dari edukasi demokrasi rakyat Malang Raya, secara berseri.

Salah satu bentuknya adalah polling bebas dan terbuka Tahap I, terkait siapa saja tokoh yang layak menjadi calon pemimpin rakyat kabupaten Malang. Nama- nama figur diambil berdasarkan daftar nama tokoh yang sudah diumumkan di berbagai media dan atau tokoh yang menurut analisa redaksi kami memiliki bobot keterpilihan sebagai calon Bupati Malang.

Berikut penjelasan singkat profil nama- nama yang masuk ke meja redaksi sebagai peserta polling publik "Penjaringan versi Rakyat Netizen Kabupaten Malang":

1. Ali Ahmad.
Gus Ali termasuk pendatang baru di kancah politik praktis Malang Raya, namun langsung bisa membuktikan bobot politiknya. Ketua DPC PKB kab Malang ini berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI dapil V pada pemilu april 2019 lalu. PKB Kab Malang yang mampu menyamai PDIP dalam perolehan kursi DPRD kabupaten [12 kursi] dan 2 kursi DPR RI adalah juga prestasi politiknya. Meskipun Gus Ali akan lebih strategis berkarir dulu di Pusat 5tahun ketimbang maju jadi Bupati namun tidak tertutup kemungkinan dirinya memilih mengabdi sebagai nahkoda N1 kabupaten Malang.

2. Sri Untari Bisowarno
Adalah mantan anggota DPRD Kota Malang yang kini sudah hampir 2 periode menjadi DPRD Provinsi JATIM. Dia merupakan tokoh dibalik suksesnya Kopwan Setia Budi Wanita [SBW] Malang menjadi salahsatu Koperasi tersehat dan terbesar di Indonesia. Untari juga menjadi tokoh Koperasi Wanita Jatim, membuatnya layak jadi Ibunya Kopwan Jawa Timur. Meskipun dia mendapat mandat sibuk sebagai Sekretaris DPD PDIP Jatim dan pejabat dari Fraksi PDIP di DPRD Jatim, tokoh yang akrab dipanggil Mbak Un ini punya potensi maju sebagai bacalon Bupati Malang 2020.

3. Didik Gatot Subroto.
Nahkoda baru DPC PDIP kabupaten Malang, yang sekaligus terpilih jadi anggota DPRD kab Malang hingga 2024. Tidak sembarang tokoh bisa jadi ketua DPC PDIP di kandang solid banteng seperti kab Malang, dimana mereka tidak pernah kalah pemilu sejak pemilu pertama pasca reformasi 1999. Inilah yang membuatnya punya peluang maju sebagai bacalon Bupati Malang.

4. dr H. Umar Usman.
Tokoh ini sangat erat hubungannya dengan jaringan kultural maupun struktural Nahdliyin Malang. Selain karena pernah menjadi Ketua GP Ansor Kab Malang, dr. Umar juga kini menjabat Ketua PC NU kabupaten Malang. Siapapun menyadari bahwa jaringan NU sangat kuat di kabupaten Malang. Basis santri ada di hampir semua kecamatan dan hormat pada Kiai. Pengaruh tokoh NU cukup besar dalam penentuan pilihan politik rakyat. Jika melihat pada jejak kesuksesan tokoh NU yang duduk di posisi puncak kekuasaan Nasional [KH.MA - Wapres] maka sudah saatnya tokoh NU di daerah masuk di jabatan eksekutif lokal, dalam rangka memperjuangkan aspirasi umat yang religius dan Pancasilais, dan menjamin toleransi sebagaimana komitmen besar NU di negri ini.

5. Hari Sasongko.
Mantan Ketua DPC PDIP kab Malang ini termasuk politisi senior yang kaya pengalaman. Tokoh alumni GMNI Malang ini punya reputasi memimpin DPRD kab Malang dan menjalankan roda DPC dalam waktu yang bersamaan. Pengalaman seperti Sasongko tidak dimiliki banyak figur lain, sehingga tokoh asli Malang ini pantas masuk bursa bacalon Bupati Malang 2020.

6. HM. Sanusi.
Adalah plt Bupati Malang saat ini, yang sebelumnya merupakan Wakil Bupati yang didukung PKB. Di semua daerah, incumbent seperti abah Sanusi selalu dihitung paling berpeluang memenangkan pertarungan. Selain karena pengalaman memimpin daerah juga memiliki akses luas di masyarakat, birokrasi dan para Kades, sebuah keuntungan bagi siapapun yang incumbent.

7. Hj. Jajuk Rendra Kresna.
Istri dari Dr. H. Rendra Kresna ini termasuk pemula di politik praktis, sejak dia mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Jatim dan terpilih dengan suara cukup besar. Meskipun Rendra Kresna tengah menghadapi cobaan, namun masih memiliki loyalis dan jaringan politik yang kuat, selain karena pernah menjabat dari Wabub hingga Bupati 1 setengah periode, RK juga termasuk tokoh yang aktif membina pengikutnya menjadi loyalis yang bisa diandalkan. Jajuk RK memiliki kendaraan politik Nasdem yang bermodal 7 Kursi legislatif kabupaten.

8. Kresna Dewanata Prosakh.
Anggota DPR RI dapil Malang Raya hasil pemilu 2014 ini kembali terpilih pada pemilu 2019 lalu. Sama dengan Hj. Jajuk, Dewa berbasis Nasdem dan andalkan jaringan lama yang lebih banyak dibangun RK. Dari aspek popularitas dia termasuk tertinggi dibanding lainnya, bahkan sudah punya modal elektabilitas. Hanya saja baik Dewa maupun Bu Jajuk harus menyadari realita politik kab Malang sudah berubah terutama pasca RK kesandung masalah hukum. Meskipun keduanya berhasil buktikan terpilih dan tidak terganggu oleh ujian hukum yang dimaksud, tp model kompetisi pemilu legislatif beda dengan pilkada. Pilkada lebih fokus, hanya diikuti beberapa paslon dan sangat mudah memainkan issue. Keuntungan baginya adalah, masih banyak warga kabupaten yang memandang kepemimpinan H. Rendra kresna bagus dan hasilnya nyata.

9. M. Geng Wahyudi
Hampir semua orang kabupaten tahu sosok MGW. Mantan Polisi yang kini jadi pengusaha ini dulunya [pada era Ketua DPC Boimin] sempat memenangkan perebutan rekom PDIP setelah menyisihkan kandidat kuat Sekda Makota [Bambang DH Suyono] untuk bertarung di  Pilkada 2010. Namun lawannya kala itu, Rendra Kresna [Golkar / Wkl Bupati] yang berpasangan dengan Subhan [PD] sedang pada dimomen terbaiknya, yaitu era kejayaan SBY / PD. Artinya, Pilkada bukan hal baru bagi MGW, tokoh nasionalis asal Pakisaji yang membina berbagai OKP ini kaya pengalaman dan luwes dalam berpolitik. Ketika potensinya tidak disambut baik oleh banteng pada pemilu 2014 dia lalu dukung Rendra-Sanusi [Pilkada 2015] dan bergabung dengan partai Nasdem. Melihat kontribusinya pada RK dan keseimbangan internal Nasdem seharusnya MGW kini diajukan menjadi Wakil Bupati menggantikan HM. Sanusi yang harusnya Definitif Bupati. Status quo saat ini justru tidak menguntungkan bagi Nasdem yang harusnya berhak mendudukkan kadernya di eksekutif N2 hingga 2020.

10. Moreno Soeprapto.
Mantan pembalap nasional, anggota DPR RI  periode 2014-2019 dan kembali terpilih untuk periode hingga 2024 dari dapil Malang Raya. Untuk ukuran prestise maupun karir politik nasional Moreno jelas lebih strategis bertahan di Senayan. Dia hanya perlu membaca momen dan regenerasi pasti akan terjadi di level elit Gerindra, Moreno bisa mengisi kuota anak muda, tokoh milenial di pos strategis DPP maupun jabatan di DPR. Tetapi beda kalau dia ingin datang mengabdi pada tanah kelahirannya, MS mempunyai modal sebagai anak muda populer, arek Malang dan peta politik nasional [Prabowo 02 rekonsiliasi dengan 01 dan kembali akrab dengan Megawati SP] pasti berimbas ke bawah. Bahwa kader Gerindra yang selama ini dipandang sulit terpilih menjadi Kepala Daerah di Malang terkena efek rekonsiliasi, berpotensi dapat simpati rakyat. Di titik inilah Moreno punya peluang.

11. Wiebie Dwi Andriyas
Nama ini baru di dunia politik namun layak diperhitungkan sebagai kandidat potensial yang datang dari kalangan generasi muda asli Malang, dengan latar belakang pengusaha, yang membawa komitmen pengadian dan menawarkan gagasan baru untuk kabupaten Malang yang lebih baik. Wiebie adalah pengusaha rokok yang merintis karir bisnisnya mulai dari bawah, sempat putus kuliah karena harus bekerja keras demi meringankan beban orang tua. Pernah merantau jauh, berjuang di tengah kerasnya kehidupan Ibukota kemudian memilih pulang kampung membangun usaha mandiri lalu kini eksis sebagai wirausahawan muda yang banyak merekrut tenaga kerja. Pemimpin dengan perjalanan seperti itu diperlukan sebagai motivasi bagi rakyat dan generasimuda untuk bangkit dan mandiri. Wiebie sudah lama aktif mendukung kegiatan sosial, mendanai kegiatan amal untuk anak yatim dan prasejahtera, membangun tempat ibadah. Melalui NZR group dia juga mendirikan SSB, membina sepakbola usia muda dan mensponsori berbagai kegiatan seni budaya dan hobby masyarakat Malang. Secara objektif, rakyat kabupaten sedang menantikan kehadiran pemimpin muda arek Ngalam yang profesional, visioner, berintegritas, memiliki wawasan kewirausahaan, akrab dengan arus bawah, mampu mengundang investasi yang sesuai potensi daerah untuk menggairahkan agro-ekonomi dan cukup memahami selukbeluk kabupaten Malang, maka sosok H. Wiebie Dwi Andriyas memenuhi syarat itu. Tinggal jalur mana yang mau di pilih dan peluang besarnya ada pada penjaringan Bacalon Bupati oleh parpol.

12. KH. Thoriq Bin Ziyad
Pencetus ide Hari Santri Nasional ini adalah kiai muda NU, pengasuh Ponpes Babussalam Pagelaran, yang memiliki wawasan nasionalism yang mumpuni. Waktu kuliah di UIN Maliki sempat aktif di GMNI. Bukan hanya karena jaringan pondoknya yang luas, Kiai Thoriq memiliki wawasan politik dan wacana konsep pembangunan daerah yang tak kalah dengan politisi atau penguasa. Saat Ir. Joko Widodo berkunjung ke pesantrennya jelang PilPres 2014, gus Thoriq menyodorkan HSN agar diresmikan sebagai agenda formal negara dan Jokowi sepakat, lalu merealisasikannya ketika terpilih menjadi Presiden RI. Kepemimpinan dari kalangan ulama diharapkan menjadi solusi atas situasi Malang Raya yang disebut-sebut pernah dalam darurat korupsi.

12. Siadi
Ketua DPD Golkar kabupaten Malang, mantan anggota DPRD Kabupaten yang kemudian terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi dengan suara yang cukup tinggi. Siadi dikenal sangat mengakar di kalangan bawah, mampu menjaga hubungan baik dengan basis tanpa sekat jabatan. Kepemimpinan gaya Siadi ini sedang dirindukan oleh rakyat yang sudah bosan dengan elitisme kekuasaan. Jika di kota sudah bisa menempatkan ketua DPD nya [bung Sofyan Edi] jadi Wakil Walikota Malang maka tidak tertutup kemungkinan 2020 nanti ketua DPD Golkar kabupaten menyusul jadi Bupati atau Wakil Bupati Malang.

13. Hasan Abadi
Lulusan Doktor termuda dari Program Manajemen Pendidikan Islam ini adalah Rektor Univ. Islam Raden Rahmat Kepanjen.  Kampus Unira dalam waktu yang cepat mampu menyamai perguruan tinggi tua di kota Malang, baik dari aspek infrastruktur, kegiatan ilmiah, SDM pengajar dan mutu mahasiswa,, antara lain adalah prestasi Rektor. Sebagai akademisi yang luas dalam interaksi sosial DR. Hasan Abadi tidak hanya paham teori pembangunan tetapi juga paham pada aspek implementasinya sehingga tokoh pendidikan ini layak masuk dalam kontestasi pilkada kabupaten Malang 2020.

DEMIKIAN ulasan singkat ini, berdasarkan arsip redaksi, berbagai diskusi, sumber media dan informasi yang beredar di masyarakat. Tulisan ini tidak mutlak benar dan masih terbuka dari koreksi, kritikan, masukan dan usulan figur melalui *Email: jurnalmalang@gmail.com

Perubahan daftar nama akan dilakukan pada Polling Tahap II, 3 nama peraih suara terendah Polling I akan dihapus dalam daftar nama di polling berikutnya..

Salam Redaksi....