ICCCF Malang ; Pertukaran Seni-Budaya Lintas Negara

Kampung Celaket adalah salah satu kampung tua di kota Malang Jawa Timur, namun memiliki semangat yang besar dalam mempromosikan budaya asli Arek - arek Ngalam di kancah domestik hingga dunia. Pada bulan Oktober 2013 lalu mereka menyelenggarakan sebuah ajang berkelas dunia yaitu International Celaket Cross Cultural Festival (ICCCF) selama seminggu penuh (26 Okt-03 November 2013) yang bertempat di kampung Celaket Malang. Selain seniman lokal dan nasional, ada 17 seniman mancanegara yang ambil bagian dalam ajang budaya tahunan yang kedua kalinya ini.

Gagasan acara ini pertama kali dicetuskan oleh pemilik sanggar Batik Celaket, Hanan Jalil pada tahun 2011 lalu. Namun baru bisa mulai diselenggarakan pada tahun 2012, dimana acara ICCCF ini digeber selama 4 hari, dan kemudian dilanjutkan pada tahun 2013 selama seminggu. Tahun depan (2014) ICCCF rencananya akan diselenggarakan lagi dengan sangat meriah dengan partisipasi 30 negara peserta pertukaran budaya. Hanan Jalil tidak hanya memiliki sanggar batik namun juga membina pelatihan pembuatan batik bagi warga dan mahasiswa di Malang Raya.

Tujuan dari pelaksanaan ICCCF ini adalah bagaimana agar ada pertukaran informasi dan budaya antar bangsa-bangsa di dunia dengan khususnya budaya luhur bangsa kita. Selain saling mengenal budaya juga bangsa Indonesia umumnya, warga kampung Celaket Malang khususnya bisa mempromosikan ciri khas dan keindahan budayanya pada bangsa lain. Ini akan melahirkan rasa bangga pada seni budaya lokal yang memiliki kualitas dunia, tidak kalah dengan budaya-budaya bangsa lainnya, seperti budaya bangsa Jepang, Cina, Thailand, Viethnam, Eropa, Amerika dan seterusnya.

Pada acara tersebut seniman-seniman lokal Malang menampilkan kreasi budaya misalnya aneka tarian, karawitan, bantengan, jaran kepang, remo, keroncong Malang (Pamori) dll. Demikian juga sanggar seni dari Bali, Jawa Barat, Sumatera, NTT juga ikut tampilkan budayanya masing-masing. Bahkan beberapa delegasi negara lain juga menampilkan seni tradisi kebanggaannya.

Dengan melihat animo dan antusiasnya warga kampung dan Malang umumnya maka acara tersebut bisa dibilang berhasil. Apalagi dengan luasnya liputan media massa terhadap acara festival kampung Celaket ICCF Malang yang kedua itu. Maka ini bukti bahwa masyarakat masih cinta dengan budaya khasnya, generasi masih ada yang mau peduli dan belajar melestarikan budaya warisan leluhur.

Yang membuat acara ICCCF ini tambah menarik adalah adanya kesempatan bagi warga Celaket untuk meramaikan acara dengan berjualan produk-produk lokal karya warga. Ini sekaligus pemberdayaan ekonomi UMKM warga sehingga di ajangan budaya juga memiliki manfaat ekonomis bagi warga sekitar. banyak juga turis-turis asing yang datang menonton dan mengambil gambar acara tersebut.

Sayang acara tersebut tidak terlalu mendapatkan dukungan dari Pemerintah setempat, panitia lebih mengandalkan biaya sendiri karena informasinya minim sponsor. Memang even budaya seperti ICCCF ini tidak mudah mendapatkan dukungan sponsor, berbeda dengan acara-acara festival-festival musik atau acara yang bernuansa modern, akan banyak dukungan dari sponsor. Meskipun demikian, acara selama 7 hari non stop ini bisa berjalan dengan lancar. 
Tidak hanya itu, pihak penyelenggara juga berjanji tahun 2014 nanti acara ICCCF ini akan lebih meriah dan waktunya bisa bertambah, dengan mengundang lebih banyak peserta seniman daerah-daerah dan negara-negara asing. Even tersebut juga akan masuk dalam kalender wisata kota Malang, sehingga dinas kebudayaan dan pariwisata kota Malang tertarik untuk partisipasi mendukung.

Kota Malang memang harus diakui tidak memiliki wisata alam, wisata buatanpun sedikit, hanya mengandalkan Taman Rekreasi Kota (Belakang Balai kota Malang), Taman Senaputra, Taman Wisata Tlogomas, Museum Brawijaya. Minimnya tempat wisata ini membuat Malang harus kreatif dalam menciptakan wisata even seperti Pasar Minggu (wisata kuliner), Car Free Day (wisata olahraga), wisata even seperti Malang Tempo Dulu (MTD), Festival Ken Dedes, Festival Bunga, Karnaval Pitulasan, Festival Patrol, Bumi Arema Carnival dan tentu saja termasuk ICCCF.

Kota Malang harus sinergi dengan kota Batu yang memiliki wisata alam dan wisata buatan (BNS, Jatim Park, Eco Green, Payung, Songgoriti) dan kabupaten Malang yang memiliki banyak sekali wista alam dan pantai. Sinergi ini adalah dalam bentuk penyiapan infrastruktur seperti akomodasi (hotel), travel dan pemandu wisata.
Tujuannya adalah, Malang Raya menjadi salah satu pilihan tempat wisata favorit di Indonesia....




 Keterangan Gambar: Pra-Karnaval yang dilakukan dari Jalan Pandan ke Jalan Ijen Malang, sebagai Promosi Bagi Acara Puncak Festival ICCCF Malang.