HISNU Kota Malang Ziarah Wali Songo++, Doakan Indonesia Punya Pemimpin Berjiwa Santri


Anggota Hisnu Kota Malang ziarah makam Wali Songo, ulama, tokoh pendidikan dan budayawan Nusantara / dok.LTPLM
JurnalMalang - Himpunan Santri Nusantara (Hisnu) Kota Malang, Jawa Timur, mengadakan ziarah Wali Songo++ di awal bulan di tahun baru ini ( 27-31/1/2023). 

Kader Hisnu Kota Malang mempunyai tradisi tersendiri untuk berziarah kepada para ulama yang memperjuangkan agama islam khususnya di Tanah Jawa, atau yang biasa kita kenal dengan istilah Wali Sanga (Wali Sembilan yang ada di Pulau Jawa), dan beberapa tokoh berpengaruh yang memiliki jasa dalam dunia budaya dan pendidikan keislaman. Momen ini disebut dengan istilah Ziarah Wali Sanga++.

Merujuk pada 9 wali; Sunan Ampel atau Raden Rahmat (di Surabaya), Sunan Gresik atau Syekh Maulana Malik Ibrahim (di Gresik), Sunan Giri (di Gresik), Sunan Drajat (di Lamongan), dan Sunan Bonang (di Tuban), Sunan Muria (di Kudus), Sunan Kudus (di Kudus), Sunan Kalijaga( Demak), dan Sunan Gunung Jati (di Cirebon). 


Wisata religi Hisnu Kota Malang menjadi spesial dengan istilah Wali Sanga++ karena tujuan destinasinya tidak hanya bertempatan di Sembilan wali tersebut. Namun ada  tambahan di beberapa tempat yang  sudah menjadi tradisi Santri Nusantara Kota Malang saat berziarah.

Diantaranya adalah Prof.Dr.H.M. Koesnoe, S.H (Tokoh Pendidikan Nasional, Pendiri sejumlah perguruan tinggi NU, seperti UNNU Malang 1957) dan KH. Oesman Mansur (Tokoh militer, ulama NU yang berjasa merintis dan mengembangkan lembaga pendidikan tinggi NU di Malang Raya); Prof.Dr. Kyai H. Achmad Mudlor, SH (Pendiri Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang, Univ. Islam Lamongan (UNISLA), dan Lembaga Pendidikan lainya).

Giri Kedaton (kerajaan islam yang ada di Gresik dan didirikan oleh Sunan Giri 1481-1506 pada abad 15 dan merdeka dari Majapahit) merupakan tempat yang sering dikunjungi santri Hisnu Kota Malang; juga makam Syekh Jangkung (ulama yang sangat karismatik dan ahli tasawuf  yang terkenal di Karasidenan Pati) dan Sunan Pandanaran (atau biasa dikenal dengan Sunan Bayat yang hidup pada masa Kesultanan Demak).


Rombongan Hisnu Kota Malang juga ziarah ke makam Ronggowarsito (pujanga besar, budayawan Jawa yang hidup di era Kasunan Surakarta abad-19). Tokoh-tokoh di atas merupakan figur yang memiliki pengaruh besar di tengah-tengah masyarakat dan turut berjasa dalam bidangnya masing-masing untuk membangun peradaban Nusantara.

"Makna ziarah makam Aulia, dan tokoh-tokoh yang berjasa dalam masyarakat adalah, selain untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa beliau, juga untuk mendoakannya," ujar pemimpin rombongan ziarah, Gus M. Danial Farafish, S.H., S.Ag., M.Ag. 

Menurut Gus Danial yang juga Ketua HISNU Kota Malang, penting bagi generasi muda untuk bertawasul kepada orang- orang shaleh, bagaimana kita dapat mengambil pelajaran, bahwa orang yang sudah meninggal dahulunya sama seperti kita dan kelak suatu saat nanti kita juga sama seperti mereka mati dan berada di dalam kubur. Dengan begitu kita bisa mendapatkan barokahnya lewat berizarah. 


Tak lupa Hisnu Kota Malang mendoakan Indonesia selalu damai dan tahun depan punya pemimpin baru, yang berjiwa santri dan pengabdiannya demi kemaslahatan masyarakat," pungkasnya. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, HISNU Kota Malang yang dihadiri Koodinator Nasional HISNU Pusat Gus Yusuf Hidayat, mendeklarasikan Ganjar Pranowo untuk maju sebagai calon Presiden 2024 nanti. Harapannya, GP yang dekat dengan dunia santri, dapat membawa negeri menjadi lebih maju, berintegritas, gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo. **